Selalu terasa seru untuk menyimak apa saja kegiatan mantan kepala negara yang tadinya menjadi orang nomor satu, kemudian harus kembali menjadi rakyat biasa. Kehidupan mereka pasti berubah 180 derajat.
Dari pengamatan IDN Times, ada lima mantan kepala negara yang aktivitasnya menjadi sorotan media, setidaknya dalam sebulan terakhir. Berikut ini daftar kumpulan aktivitas terbaru dari lima mantan negara tersebut:
Selasa (7/2) mantan presiden AS yang terkenal santai dan berbakat jadi komedian ini mencuri perhatian media setelah miliarder Inggris, Richard Branson, mengunggah sebuah video di akun Instagram pribadinya. Dalam video tersebut bos Virgin Group itu menyebut ia menantang Obama untuk bermain kitesurfing atau sejenis permainan selancar di pantai yang ditarik dengan layang-layang besar.
Dikutip dari Reuters, Obama dan istrinya berlibur di British Virgin Islands minggu lalu bersama Branson. Menurut salah satu orang terkaya di Inggris itu, Obama sempat belajar menerbangkan layang-layang selama dua hari dan berkata "dia seperti kembali ke masa kecilnya". Obama nampaknya tak terlalu peduli dengan akrobat politik yang sedang ramai di negaranya dan memilih bersenang-senang -- sesuatu yang tak dapat ia lakukan saat masih di Gedung Putih selama dua periode.
Selain menjadi seorang jenius di bidang dirgantara, mantan Wakil Presiden, lalu kemudian Presiden ke-3 Indonesia menggantikan Soeharto, sepertinya Habibie perlu memperbaharui resume miliknya. Pasalnya, ia kini telah berada di level lain tanpa perlu berusaha terlalu keras. Tak hanya kisahnya menjadi sumber inspirasi film seperti Habibie & Ainun serta Rudy Habibie, ia juga tak jarang dimintai komentar setelah nonton film karya sineas Indonesia.
Misalnya, baru-baru ini Habibie diundang nonton bersama film Surga yang Tak Dirindukan 2. Suami almarhum Ainun ini pun memberikan pendapat tentang sinema besutan sutradara Hanung Bramantyo tersebut. Tak berhenti di situ, peran Habibie dalam politik pun tampaknya belum memudar. Buktinya, tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang berlaga dalam Pilkada DKI sampai harus bertandang ke kediamannya untuk meminta nasihat.
Barangkali namanya terasa asing di telinga warga Indonesia. Key adalah mantan Perdana Menteri Selandia Baru yang pada Desember 2016 lalu mengundurkan diri setelah menjabat selama delapan tahun. Ia juga merupakan ketua umum dari Partai Nasional yang menguasai pemerintahan hingga setelah pengunduran dirinya. Keputusannya untuk mundur sebagai orang nomor satu di Selandia Baru sangat mengejutkan.
Pasalnya, selama masa kepemimpinannya ia dinilai sangat berprestasi karena berhasil memilih menteri-menteri yang tepat dan mampu menstabilkan kondisi politik, ekonomi, dan sosial. Baru-baru ini ia mendapat perhatian media karena memilih kembali sebagai anggota parlemen. Banyak pihak meyakini Key tak ingin menjadi sorotan publik dan berniat membantu penerusnya menyukseskan pemerintahan. Seorang pengamat menilai Key tak seperti politisi lain yang tak tahu kapan waktunya berhenti berkuasa.
Bill English, perdana menteri sementara Selandia Baru, mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Key di kantor parlemen yang membuatnya menjadi pemberitaan media.
Sama seperti Key, nama Renzi juga tak familiar di Indonesia. Ia adalah mantan perdana menteri Italia yang mengundurkan diri di waktu yang hampir bersamaan dengan John Key. Alasannya saat itu adalah karena ia kalah dalam referendum yang diusulkannya. Renzi merupakan Ketua Umum partai sayap kiri, Partai Demokrat. Namun, tak seperti Key yang memilih menjauh dari perhatian publik, Renzi justru bertekad berada di barisan depan dalam memperjuangkan keberlangsungan partainya.
Dikutip dari Newsweek, Renzi sempat mengeluarkan pernyataan di mana menurutnya "hanya pengecut yang mundur di saat krisis". Renzi juga dengan tegas berkata "pertarungan baru saja dimulai". Menurut kabar, salah satu yang melatarbelakangi keputusannya itu adalah ia melihat bahwa dunia kini terpolarisasi antara "inovasi dan identitas" serta "ketakutan dan harapan". Renzi tak ingin partainya kehilangan relevansi dalam pertarungan tersebut.
Akhir-akhir ini mantan presiden Indonesia ke-6 ini mencuri perhatian publik melalui tiga cara. Pertama, Twitter. Kedua, konferensi pers dan pidato politik. Ketiga, kampanye. Dalam beberapa kali kesempatan, SBY mengirimkan cuitan yang membuatnya menjadi topik pembicaraan. Ia sempat menyinggung soal hoax, penyadapan, hingga yang terakhir adalah rumah pribadinya yang "digruduk" oleh demonstran.
SBY pun sempat memberikan konferensi pers pada 1 Februari lalu di mana ia mengeluarkan pernyataan menurut orang terdekatnya ia disadap. Kemudian, pada Selasa malam (7/2) SBY berpidato di acara dies natalis partai yang dipimpinnya, Partai Demokrat. Selama satu jam ia menyinggung seluruh isu tersebut. SBY juga sempat turun gunung berkampanye untuk Agus-Sylviana, pasangan cagub-cawagub dari Partai Demokrat. Kebetulan juga Agus adalah putra pertama SBY.