Takkan Lama Lagi, Kamu Bisa Menyaring Isi Komentar di Foto Instagram-mu!

Nicky melanjutkan bahwa mereka menyadari kalau selama ini, akun-akun dengan pengikut atau follower besar maka tingkat komentar yang mengancam juga semakin banyak. Nicky menjelaskan update terbaru ini akan mengatasi masalah tersebut. Jadi pengguna dapat menyaring dengan memilih mana komentar yang mau ditayangkan di kolom foto Instagramnya.

Ketika komentar muncul, maka di kolom notifikasi akan keluarkan pilihan bagi pengguna apakah mau ditayangkan atau tidak. Pengguna sendiri dapat membuat 'iklim' posting--annya sesuai kemauannya. Jadi tidak semua komentar akan muncul begitu saja setelah dikirimkan. Nicky ingin menghilangkan pemandangan dari frasa yang menyakitkan orang lain.

Menurut Nicky juga pengguna Instagram sendiri sudah datang dari berbagai kalangan dan komunitas. Saat ini juga Instagram telah memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif per bulannya. Namun, fitur ini belum berlaku untuk seluruh pengguna.

Pengguna Instagram yang paling pertama untuk menerima fitur ini adalah profil-profil dengan followers tinggi seperti artis atau orang-orang terkenal. Kemudian, Instagram akan meratakan fitur tersebut ke semua pengguna dalam jangka satu bulan mendatang. Public figure menjadi orang yang paling banyak disoroti oleh netizen. Maka, tidak heran kalau mereka menjadi tempat bagi orang-orang memberikan komentar-komentar kasar.

Seperti yang diungkapkan Nicky sebelumnya, masalah ini ingin diatasi agar Instagram jadi tempat yang nyaman bagi seluruh orang. Namun, Instagram juga telah memprediksikan akan ada kritik dari pengguna, karena seakan-akan mereka membatasi kebebasan berpendapat di ruang publik.

Fitur ini bukan hanya mengizinkan pengguna untuk menyaring komentar yang masuk dalam posting-an. Namun, fitur ini juga memungkinkan penutupan kolom komentar secara menyeluruh, atau dengan kata lain orang-orang tidak bisa mengomentari foto-foto kita. Namun, fitur ini juga memiliki sisi positif ataupun negatif. Dapat dikatakan kalau fitur ini memang bisa mengurangi rasa 'tidak nyaman' saat mengunggah foto-foto ke Instagram.

Akan tetapi, sisi lain yang dapat kita simpulkan adalah terbatasnya ruang bagi pengguna untuk mengekspresikan diri, bukan hanya lewat foto, tapi juga kata-kata. Kemudian, pengguna yang terlalu 'baper' juga ditakutkan akan tutup kolom komentar untuk selamanya. Kadang, komentar dapat menjadi referensi atau patokan bagi pengguna dalam membeli barang lewat akun Instagram. Bisa saja penipuan dari para penjual semakin tinggi.

Masalah komentar kasar memang telah menjadi 'hal lumrah' dalam sosial media. Tidak hanya pengguna di luar negeri, tapi dalam negeri juga sering terjadi. Menurutmu, tepatkah keputusan untuk fitur ini?