Jakarta, IDN Times – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan pasukan Korea Utara untuk memusnahkan kucing dan merpati. Langkah itu diyakini Kim dapat mengekang penyebaran virus corona.
Kim percaya hewan-hewan itu membawa patogen melintasi perbatasan dari Tiongkok, lapor Express.
“Pejabat di seluruh negeri terlihat menembaki merpati,” tulis media itu mengutip Daily NK, Sabtu (29/5/2021).
Perintah itu dikeluarkan beberapa hari setelah pemimpin Korea Utara itu melarang semua obat-obatan Tiongkok digunakan di rumah sakit besar di ibu kota Pyongyang.
Selain mengeluarkan perintah untuk menyingkirkan obat-obatan Tiongkok dari rumah sakit Pyongyang, pemimpin tertinggi tersebut mengatakan kepada para peneliti untuk menghentikan uji coba vaksin virus corona Tiongkok dan mulai memproduksi vaksin domestik.
Larang-larangan tersebut hanya sebagian dari daftar panjang larangan Kim. Ia sebelumnya baru-baru ini juga telah melarang gaya rambut yang dianggapnya “non-sosialis” seperti mullet.
Aturan baru yang diterbitkannya juga melarang rambut bergaya runcing dan diwarnai, dan menurut surat kabar Korea Selatan Daily NK, Liga Pemuda provinsi telah menerbitkan dokumen tentang gaya rambut yang diperkenankan.
“Mullet dan gaya rambut lainnya adalah perilaku anti-sosialis dan merupakan bagian dari angin kuning kapitalisme,” menurut dokumen itu.
Selain itu, memakai jeans robek dan skinny jeans, menindik bibir dan hidung juga dilarang di Korea Utara.
COVID-19 yang berasal dari Tiongkok telah menjadi masalah yang dihadapi banyak negara di dunia sejak ditemukan di Wuhan pada Desember 2019.
Menurut Worldometers, hingga saat ini sudah ada 171.104.397 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Dari total itu, 3.558.273 orang meninggal dunia dan 153.266.058 orang sembuh.
Namun, dalam laporan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Korea Utara mengklaim tidak memiliki kasus COVID-19 dari 43.052 orang yang telah dites per April.
Meski demikian, para ahli berpendapat bahwa Korea Utara telah menghadapi setidaknya beberapa kasus virus, karena ada peningkatan laporan pneumonia dan infeksi saluran pernapasan yang memiliki gejala mirip dengan COVID-19.
Menurut DW, Korea Utara adalah salah satu negara pertama di dunia yang secara efektif menutup perbatasannya dengan dunia luar pada Januari 2020, ketika pandemik COVID-19 menyebar ke seluruh dunia.