AS Tambah Bantuan Keamanan untuk Ukraina Senilai Rp4 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cianjur, IDN Times - Amerika Serikat akan mengirimkan bantuan keamanan tambahan kepada Ukraina senilai 270 juta dolar AS atau sekitar Rp4 triliun, menurut pengumuman resmi Gedung Putih pada Jumat (22/7/2022). Bantuan keamanan tersebut akan mencakup tambahan sistem roket jarak menengah dan drone taktis.
Dengan bantuan keamanan tambahan tersebut, total yang diberikan AS kepada Ukraina di pemerintahan Presiden AS Joe Biden menjadi 8,2 miliar dolar AS.
"Kedua sistem senjata tersebut penting bagi Ukraina untuk tetap berperang meskipun ada supermasi artileri Rusia," kata John Kirby, koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih yang dikutip dari Al Jazeera. "Sudah jelas bahwa kami akan terus mendukung pemerintah Ukraina dan rakyatnya selama itu dibutuhkan," sambungnya.
Baca Juga: Jepang dan Kanada Sumbang Bantuan Kemanusiaan untuk Ukraina
1. Bantuan keamanan tambahan ini mencakup 4 HIMARS
Bantuan keamanan tambahan ini mencakup 4 Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS dan juga 580 drone Phoenix Ghost.
AS telah mengirimkan total 12 HIMARS yang dipasangkan di truk-truk ke Ukraina. Bukan hanya HIMARS, pihak berwenang dari AS memberikan Ukraina lebih banyak roket berpemandu yang dikenal sebagai GMLRS. Inggris juga telah menyediakan tiga peluncur dari jenis yang berbeda dengan roket GMLRS.
Baca Juga: Ukraina Serang Balik Rusia Pakai Senjata dan Rudal Pemberian Barat
2. Ukraina pede bisa 'menghajar' Rusia, jika mengandalkan senjata dari Barat
Pada Rabu (20/7/2022), pasukan Ukraina dilaporkan telah menggunakan persenjataan dari Barat yaitu HIMARS, untuk menabrak jembatan strategis di wilayah selatan Kherson yang diduduki oleh Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pasukannya dapat menimbulkan kerusakan besar di Rusia ketika Kiev mengandalkan senjata yang diberikan Barat dalam upaya untuk meluncurkan serangan balik dan merebut wilayah kembali.
3. Kiev mengharapkan lebih banyak pasokan senjata dari Barat
Kiev berharap banyak pada negara-negara Barat untuk meningkatkan pasokan senjata secara bertahap. Sebab, pasokan senjata dari Barat memungkinkan mereka untuk merebut kembali wilayah yang hilang.
Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pada Jumat (22/7/2022), pasukannya telah menghancurkan empat HIMARS selama 5 sampai 20 Juli. Namun hal itu dibantah oleh Amerika Serikat dan Ukraina. Pihak Reuters pun tidak bisa memverifikasi laporan yang terjadi di medan perang.
Pada Jumat, selain mengumumkan paket dukungan tambahan, Gedung Putih juga sedang melakukan kajian awal, apakah akan mengirimkan pesawat tempur ke Kiev, meskipun langkah tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.