Temui Menlu Turki, Menlu Retno Bahas soal Palestina

Jakarta, IDN Times - Palestina menjadi isu utama yang dibahas Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di Ankara, kemarin.
“Palestina adalah isu yang paling banyak kami diskusikan dalam diskusi ini. Indonesia dan Turki mempunyai prinsip yang sama dalam kaitannya dengan Palestina. Posisi Indonesia sangat jelas. Kami ingin selalu membela kemanusiaan dan keadilan bagi Palestina, bagi rakyat Palestina,” kata Retno, dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).
“Yang ingin Indonesia lihat adalah gencatan senjata yang segera dan langgeng, bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan berkelanjutan, proses perdamaian yang kredibel menuju solusi dua negara, dan keanggotaan penuh Palestina di PBB,” ucap dia.
1. Peran penting negara-negara Selatan

Retno dan Fidan juga menyoroti pentingnya peran negara-negara Selatan sebagai pembangun jembatan di berbagai forum multilateral.
“Kami menyoroti peran penting negara-negara Selatan sebagai pembangun jembatan dan penentu agenda dalam berbagai forum multilateral dan sebagai pendukung tata kelola global yang adil,” ungkap Retno.
Indonesia dan Turki adalah dua negara berkembang terkemuka dengan populasi Muslim yang besar dan pengaruh strategis di wilayah masing-masing. Kedua negara juga sama-sama menjadi anggota G20, OKI, dan MIKTA.
2. Jumlah korban tewas di Gaza bertambah

Jumlah korban tewas di Gaza karena serangan Israel kini kian bertambah. Dalam data Kementerian Kesehatan Gaza per hari ini, jumlah korban tewas meningkat jadi 34.488 orang.
Sementara jumlah korban terluka juga ikut meningkat menjadi 77.643 orang. Jumlah ini termasuk 34 warga Palestina tewas dan 68 warga yang terluka dalam 24 jam terakhir, akibat serangan Israel.
3. Menkeu Israel minta Gaza dihancurkan total

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyerukan agar ada penghancuran total dari Jalur Gaza, terutama kota-kota seperti Rafah, Deir al-Balah serta Khan Younis dan Nuseirat.
“Mengutip ayat di kitab Taurat: mengejar musuh saya dan menakuti mereka, saya tidak akan mundur sampai mereka musnah,” kata Smotrich.
“Wilayah-wilayah di Gaza tersebut harus hancur total,” tegas dia.
Rafah merupakan ‘rumah sementara’ bagi sekitar 2,3 juta warga Gaza berlindung lantaran terdesak serangan Israel. Bagi warga yang selamat, dari utara Gaza mereka berpindah-pindah sampai ke selatan yaitu di Rafah.
Sementara, Deir al-Balah dan Nuseirat adalah kamp pengungsian warga Palestina yang ada di tengah Gaza.