Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251008-WA0013.jpg
Bruce Hung, Representative Taipei Economic and Trade Office (tengah foto), Trust Lin, Deputy Representative (kiri ke 8) foto bersama dengan seluruh karyawan TETO. (Dok. TETO).

Intinya sih...

  • Taiwan menegaskan perannya sebagai pusat semikonduktor dan AI dunia, yang menjadi pilar penting dalam kemajuan teknologi global.

  • Hubungan Taiwan dan Indonesia semakin erat melalui kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, serta pertukaran masyarakat.

  • Perayaan Hari Nasional ke-114 Taiwan menjadi simbol diplomasi dan persahabatan, menampilkan budaya, kuliner, dan semangat kerja sama antarbangsa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kantor Perwakilan Taipei di Indonesia (Taipei Economic and Trade Office/TETO) menggelar resepsi perayaan Hari Nasional Republik of China (Taiwan) ke-114 di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Selasa malam (7/10/2025). Acara ini berlangsung meriah dan dihadiri sekitar 800 tamu undangan yang terdiri atas pejabat pemerintah Indonesia, anggota parlemen, korps diplomatik, komunitas Tionghoa, pengusaha Taiwan, akademisi, hingga insan media.

Dalam sambutannya, Representative TETO, Bruce Hung menegaskan bahwa Taiwan berada di pusat revolusi kecerdasan buatan (AI) karena peran pentingnya dalam ekosistem global elektronik dan semikonduktor.

“Di dunia saat ini, sulit membayangkan hidup tanpa semikonduktor. Untungnya, Taiwan memegang posisi krusial dalam ekosistem elektronik dan semikonduktor global,” ujarnya. 

Ia menambahkan, pameran COMPUTEX di Taipei kini menjadi ajang AI paling bergengsi di dunia, dengan kehadiran para CEO raksasa teknologi, termasuk Nvidia yang mengumumkan pembangunan kantor pusat dan superkomputer AI pertamanya di Taipei.

1. Hubungan erat Taiwan–Indonesia

Tamu undangan memadati acara perayaan Double Tenth Day ROC (Taiwan) ke-114 yang diadakan di Hotel Borobudur, Selasa (7/10/2025). (Dok. TETO).

Hubungan antara Taiwan dan Indonesia terus berkembang dalam berbagai bidang, mulai dari perdagangan, investasi, hingga pendidikan. Taiwan saat ini menjadi mitra dagang terbesar ke-10 Indonesia dengan nilai perdagangan bilateral yang mencapai hampir 11 miliar dolar AS pada tahun 2024.

Selain itu, hubungan antar masyarakat juga semakin erat. Tercatat ada lebih dari 320 ribu pekerja migran Indonesia serta 18 ribu pelajar Indonesia yang bekerja dan menempuh pendidikan di Taiwan. 

Bruce Hung menilai bahwa kondisi ini mencerminkan lingkungan kerja dan pendidikan Taiwan yang ramah dan menjanjikan bagi komunitas Indonesia. Taiwan juga berkomitmen memperkuat kerja sama di sektor pariwisata, pertanian, dan kesehatan, yang dinilai dapat mempererat jalinan kedua negara.

2. Diplomasi berbasis nilai dan kontribusi global

Bruce Hung, Representative TETO dalam Pidato di Resepsi Hari Nasional Taiwan ke-114 di Jakarta. (Dok. TETO).

Dalam pidatonya, Bruce Hung menegaskan bahwa Taiwan akan terus menjalin hubungan internasional berdasarkan visi Presiden Lai Ching-te tentang Diplomasi Berbasis Nilai dan gagasan Diplomasi Terpadu yang diusung Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung. Taiwan berupaya memperdalam kerja sama dengan negara-negara yang memiliki nilai serupa dalam tiga pilar utama yaitu, demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran.

Taiwan juga menunjukkan komitmennya melalui slogan “Taiwan Can Help” sebagai bentuk kontribusi nyata di berbagai bidang seperti kesehatan, pertanian, dan teknologi semikonduktor.

“Taiwan mungkin kecil, tetapi kami memiliki banyak hal untuk dibagikan dengan dunia. Bersama, kita bisa menjadi kekuatan positif,” tutur Hung dalam sambutannya.

3. Sentuhan budaya dan kemeriahan acara

Acara resepsi turut menampilkan pertunjukan siswa Sekolah Taipei di Jakarta serta menyajikan kuliner khas Taiwan. (Dok. TETO).

Acara resepsi turut menampilkan pertunjukan siswa Sekolah Taipei di Jakarta serta menyajikan kuliner khas Taiwan seperti xiao long bao, Din Tai Fung, bubble tea Xing Fu Tang, es serut Taiwan, teh oolong, dan kopi Golden Malabar. Sebuah pahatan es berbentuk Taipei 101 menjadi daya tarik utama yang menghadirkan suasana “rasa Taiwan” di Jakarta.

Selain itu, para tamu juga disuguhi film “Resilient Taiwan” produksi Kementerian Luar Negeri Taiwan yang menyoroti kemajuan teknologi, politik, dan budaya Taiwan. Acara ini ditutup dengan doa dan ucapan selamat dari para tamu undangan sebagai simbol persahabatan yang hangat antara Taiwan dan Indonesia.

Editorial Team