Thailand Izinkan Turis Main Golf Saat Karantina

Dengan adanya penawaran karantina di resor golf, turis asing dapat menghabiskan masa karantina selama dua minggu di resor yang telah tersedia dan diperbolehkan beraktivitas di sekitar area hotel. Tak hanya itu, yang lebih menyenangkan lagi, mereka juga bisa bermain golf, alih-alih hanya isolasi diri di kamar. 

"Thailand tetap menjadi surganya para pemain golf bahkan di tengah kondisi pandemi COVID-19," kata otoritas pariwisata Thailand. "Dengan lebih sedikit pemain di lapangan golf, sekarang menjadi lebih mudah untuk memesan tee time. Dan laju permainan akan lebih cepat daripada sebelumnya, juga dengan keausan yang lebih minim selama tahun terakhir," tambahnya, dikutip dari Bloomberg.

Thailand tengah menawarkan lapangan golf yang hijau dan subur sebagai pusat karantina bagi wisatawan asing. Hingga kini, enam resor telah disetujui pemerintah dengan aturan yang ketat. 

Keenam resor tersebut tersebar di seluruh wilayah Thailand. Tiga diantaranya berada di Kanchaburi, bagian barat kota Bangkok, satu resor bertempat di Nakhon Nayok, sebelah utara kota Bangkok, dan satu resor berada di Petchaburi, sebelah selatan ibu kota Thailand. Adapun satu resor lagi yang disetujui berada di Chiang Mai, yang terletak di bagian utara negara itu.

"Golf adalah daya tarik utama di sektor pariwisata Thailand dengan lebih dari 250 lapangan golf tersebar di setiap wilayah di negara Thailand," ungkap Benoit Badufle, seorang pakar pariwisata mewah di perusahaan konsultan Horus.

"Kondisi terbuka dan vila privat membuat kemungkinan penyebaran COVID-19 lebih kecil, sembari menarik pelanggan dengan kontribusi yang tinggi," tambah Benoit, seperti dikutip dari BBC.

Melansir Bloomberg, pada tahun 2019, sektor pariwisata di Thailand meraup pendapatan lebih dari 60 miliar dolar AS atau sekitar Rp850 triliun, dengan total pengunjung mencapai sekitar 40 ribu orang. Dengan keuntungan sebanyak itu, sektor pariwisata telah menyumbang sekitar seperlima dari produk domestik bruto negara.

Akan tetapi, pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda membuat Thailand kehilangan wisatawan lantaran perbatasan terpaksa harus ditutup. Keputusan ini berdampak buruk bagi hotel, restoran, dan tempat-tempat wisata yang mengandalkan turis asing. 

Kini Thailand lantas mencoba untuk membuka kembali perbatasan. Salah satu langkah yang telah dilakukan yaitu dengan menawarkan perpanjangan 90 hari visa turis, yang dapat diperbarui dua kali. 

Namun, tentunya siapa pun yang memasuki wilayah Thailand harus memiliki hasil tes PCR negatif dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan serta asuransi sebesar 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,4 miliar yang mencakup perawatan COVID-19.