Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Abkhazia (unsplash.com/pinkpony2000)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Abkhazia, pada Jumat (15/11/2024), menggelar demonstrasi akbar menolak perjanjian investasi dengan Rusia. Perjanjian tersebut termasuk memperbolehkan warga Rusia membeli properti di teritori pecahan Georgia tersebut. 

Pada Selasa (12/11/2024), ratusan warga Abkhazia memblokir jembatan dan jalan utama dari dan menuju ibu kota Sukhumi. Aksi ini untuk memprotes penangkapan lima aktivis oposisi yang dituduh menyerang seorang anggota parlemen setelah rapat parlemen. 

1. Demonstran sukses menduduki gedung parlemen di Sukhumi

Demonstran sudah berkumpul di depan gedung parlemen di Sukhumi. Tak lama, warga yang marah menggunakan truk untuk mendobrak pagar di sekitar gedung dan kemudian memanjat pagar hingga masuk ke dalam gedung melalui jendela. 

Menurut keterangan dari pemimpin oposisi, Temur Gulia, awalnya warga hanya ingin pemerintah membatalkan perjanjian Rusia-Abkhazia. Namun, demonstran meminta lebih dan mendesak Presiden Aslan Bzhania mundur dari jabatannya. 

"Rakyat Abkhazia mendesak Presiden Aslan Bzhania mengundurkan diri dan mereka berniat mencapai tujuannya sekaligus dengan menduduki gedung parlemen dan pemerintahan di Sukhumi," ungkap Gulia, dikutip CNN.

Selain menduduki gedung parlemen, demonstran diketahui sudah masuk ke dalam kantor kepresidenan yang berada dalam satu kompleks. Hingga saat ini, sudah ada sembilan orang yang dilarikan ke rumah sakit imbas insiden ini. 

2. Bzhania menolak mundur sebagai presiden

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di