Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Scholz Telepon Putin, Minta Pasukan Rusia Keluar dari Ukraina

Kanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/ Bundeskanzler Olaf Scholz)
Intinya sih...
  • Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara dengan Presiden Rusia Valdimir Putin setelah hampir dua tahun.
  • Scholz mendesak Putin untuk negosiasi perdamaian yang adil dengan Ukraina, namun Putin menuntut pengakuan teritorial Moskow.
  • Pembicaraan terjadi di tengah spekulasi pemerintahan baru AS dan pertempuran terus terjadi di Ukraina timur.

Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz dilaporkan melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Valdimir Putin pada Jumat (15/11/2024). Kontak lewat sambungan telepon itu merupakan pembicaraan pertama mereka berdua selama hampir dua tahun.

Juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit mengatakan bahwa Kanselir Scholz mendesak Presiden Putin untuk memasuki negosiasi demi perdamaian yang adil dan abadi dengan Ukraina. Hebestreit juga mengatakan bahwa sebelumnya, Kanselir telah berbicara dengan Presiden Ukraina Vlodymyr Zelenskyy.

1. Putin meminta pengakuan perolehan teritorial dan tuntutan keamanan

Presiden Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/President of Russia)

Scholz meminta Putin untuk terbuka melakukan negosiasi. Di sisi lain, pemimpin Rusia mengatakan bahwa kesepakatan damai apa pun harus mengakui perolehan teritorial Moskow. Dilansir Associated Press, Putin juga disebut menuntut keamanan, termasuk bahwa Kiev harus meninggalkan keanggotaan NATO.

Pembicaraan antara Scholz dan Putin terjadi di tengah spekulasi terkait apa arti pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang akan dipimpin Donald Trump bagi Ukraina.  AS telah lama jadi pendukung militer Kiev, tetapi Trump telah berulang kali mempertanyakan jumlah bantuan yang diberikan untuk Ukraina.

2. Scholz kritik pengerahan pasukan Korut dalam konflik

Pembicaraan Scholz dan Putin itu tidak dipublikasikan secara rinci. Sumber di pemerintahan Berlin hanya mengeluarkan ringkasan panggilan telepon tersebut. Dilansir Deutsche Welle, Scholz disebut mengutuk agresi Rusia terhadap Ukraina yang telah membawa kematian, penderitaan dan kehancuran selama lebih dari 1.000 hari.

"Kanselir secara khusus mengutuk serangan udara Rusia terhadap infrastruktur sipil di Ukraina," kata sumber tersebut.

Terkait pengerahan pasukan Korea Utara (Korut) dalam konflik itu, Scholz juga mengkritiknya dan menggambarkannya sebagai eskalasi yang serius. Pemimpin Jerman tetap akan mendukung pertahanan Ukraina dengan dukungan yang tak tergoyahkan. Dia meminta Putin untuk menarik pasukan Moskow dari Ukraina.

3. Zelenskyy tidak senang dengan pembicaraan Scholz dan Putin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Volodymyr Zelenskyy)

Presiden Zelenskyy menilai panggilan telepon yang dilakukan Scholz itu membuka kotak Pandora., melemahkan upaya untuk mengisolasi Vladimir Putin.

"Sekarang mungkin ada pembicaraan lain, panggilan telepon lain. Hanya banyak kata. Dan inilah yang diinginkan Putin sejak lama: sangat penting baginya untuk melemahkan isolasinya," ujarnya, dikutip Al Jazeera.

Ketika Scholz dan Putin melakukan pembicaraan, pertempuran terus terjadi di Ukraina timur. Militer Moskow terus melancarkan serangan udara terhadap infrastruktur militer dan sipil.

Salah satu serangan terbaru pada Jumat, menghantam bangunan tempat tinggal dan pabrik di Odesa yang menewaskan satu orang. Rusia membantah menargetkan warga sipil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us