Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
aljazeera.com

Sebanyak 25 narapidana tewas dalam bentrokan antara dua faksi yang bersaing di penjara yang penuh sesak di Brasil utara. Di antara korban yang tewas, tujuh dipenggal kepalanya, dan enam orang lainnya dibakar sampai mati. Hal tersebut terungkap melalui kesaksian seorang perwira polisi yang menjadi saksi mata dalam kejadian mengerikan ini.

Default Image IDN

Dilansir BBC News, (17/10), peristiwa di Boa Vista, ibukota negara bagian Roraima itu, terjadi selama jam kunjungan. Sekitar 100 pengunjung yang dijadikan sebagai sandera telah dibebaskan dan kerusuhan telah berakhir. Pemerintah negara bagian mengatakan mereka masih menghitung jumlah para tahanan untuk mengonfirmasi jumlah korban yang tewas.

Awal mula kericuhan di penjara Brasil.

Default Image IDN

Kekerasan bermula ketika para narapidana menerobas ke bagian lain penjara tempat ditahannya para narapidana dari geng yang berbeda. Para tahanan itu bersenjatakan pisau dan tongkat kayu.

Laporan mengatakan saat ini terdapat 1.400 narapidana, hampir dua kali lipat kapasitas sebenarnya sebanyak 740 tahanan. Brasil memiliki tingkat hunian penjara keempat terbesar di dunia dengan sekitar 600.000 narapidana. Banyak penjara yang dikelola secara buruk dan kelebihan penghuni yang praktis dikelola oleh kelompok-kelompok kejahatan terorganisasi.

Default Image IDN

Dalam kericuhan tersebut, para narapidana meminta adanya seorang hakim untuk datang ke penjara dan mendengar aspirasi mereka. Alih-alih hakim, pasukan khusus kepolisian Brasil menyerbu penjara membebaskan sandera dan mengatasi kekacauan.

Agricola de Monte Cristo adalah pejara yang terletak sekitar 3.400 kilometer dari Rio de Janeiro, berdiri di negara bagian yang berbatasan dengan Venezuela. Kepolisian maupun otoritas Roraima belum bersedia mengomentari lebih jauh mengenai kerusuhan ini.

200 narapidana melarikan diri karena tidak betah dengan penjara yang penuh sesak.

Editorial Team

EditorRizal

Tonton lebih seru di