Trump Yakin Semua Sandera di Gaza Dipulangkan Senin Depan

Trump menjelaskan, kesepakatan gencatan senjata ini merupakan bagian dari rencana perdamaian 20 poin yang disusun pemerintahannya guna mengakhiri konflik panjang antara Israel dan Hamas.

Dalam rencana tersebut, Hamas akan membebaskan seluruh sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sementara Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati bersama.

“Kesepakatan ini adalah hasil pembicaraan di Mesir yang berujung pada komitmen kedua pihak untuk menghentikan pertempuran,” ujar Trump.

Ia menambahkan, keberhasilan ini diharapkan menjadi awal baru bagi stabilitas kawasan Timur Tengah, serta memperkuat peran Amerika Serikat sebagai mediator utama perdamaian regional.

Dalam wawancara tersebut, Trump juga menyebut, kesepakatan ini dapat membawa dampak lebih luas bagi kawasan dan bahkan melibatkan Iran, yang selama ini menjadi musuh lama Israel dan Amerika Serikat.

“Ini lebih dari sekadar Gaza. Ini adalah perdamaian di Timur Tengah,” ujarnya.

“Saya percaya Iran akan menjadi bagian dari situasi damai ini,” imbuh dia.

Ia mengatakan, kesepakatan itu menunjukkan dunia kini bersatu dalam mendukung langkah perdamaian.

“Dunia telah bersatu mendukung kesepakatan ini. Ini luar biasa bagi Israel, luar biasa bagi umat Muslim dan negara-negara Arab, dan luar biasa bagi Amerika Serikat,” ucap Trump.

Trump juga menyinggung masa depan Gaza setelah konflik berakhir. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa wilayah tersebut akan dibangun kembali menjadi kawasan yang damai dan makmur.

“Gaza akan menjadi tempat yang bangkit kembali,” ujarnya.

“Negara-negara di sekitar akan membantu, karena mereka memiliki kekayaan luar biasa dan ingin melihat Gaza berhasil,” lanjutnya.

Menurut Trump, Amerika Serikat akan terlibat langsung dalam membantu proses rekonstruksi serta memastikan perdamaian jangka panjang di wilayah tersebut.

“Kami akan membantu mereka agar Gaza menjadi wilayah yang berhasil dan tetap damai,” ucapnya.