Kuala Lumpur, IDN Times - Pergantian kekuasaan yang terjadi di Malaysia usai pemilu 9 Mei lalu, membuat Barisan Nasional yang dikomandoi oleh UMNO selama lebih dari 6 dekade terjungkal dari kekuasaan.
Isu 1Malaysia Development Bhd (1MDB) menjadi bahan kampanye, yang membuat pemerintahan Najib Razak harus mengakui pilihan rakyat Malaysia yang menginginkan perubahan.
Seorang mantan pemimpin oposisi Malaysia (DAP) yaitu Lim Kit Siang dalam sebuah wawancara hari Senin kemarin (27/5/2018), mendesak agar UMNO meminta maaf kepada rakyat Malaysia atas skandal mega korupsi ini, sebelum mempertimbangkan peran mereka sebagai partai oposisi yang bisa dipercaya.
Menurut mantan pemimpin oposisi Malaysia ini yang kini tergabung dalam koalisi yang berkuasa, UMNO telah mengecewakan negara dan bangsanya.
"Di seluruh dunia kasus ini menjadi pemberitaan utama. Ini merupakan sebuah skandar pencucian uang internasional.
"Namun di Malaysia ini merupakan merupakan sebuah sandiwara," demikian tegasnya, sebagaimana dilansir dari Malay Mail.
Lim Kit Siang menegaskan tidak menginginkan Barisan Nasional atau UMNO mati. Karena dalam sebuah negara demokrasi yang sehat dibutuhkan partai oposisi guna melakukan check and balances.
Namun sejauh ini UMNO belum bisa mendapatkan kredibilitas untuk menjadi sebuah partai oposisi yang efektif dan konstruktif.
Hal ini ditandai dengan klaim UMNO baru-baru ini bahwa uang tunai senilai RM114 juta (Rp 402 miliar), yang disita oleh kepolisian Malaysia dari kediaman mantan PM, Najib Razak, dalam penyelidikan kasus 1MDB merupakan milik partai.
"Itu menunjukkan bahwa DNA kleptokrasi masih ada dalam partai tersebut," demikian lanjut anggota parlemen Malaysia dari daerah pemilihan Iskandar Puteri.
Selain itu hari Selasa minggu lalu, mantan wakil PM Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi yang saat ini bertindak sebagai pemimpin sementara UMNO, dalam sebuah kesempatan menyatakan bahwa pemerintahan Pakatan Harapan didirikan di atas kebencian, demikian dilansir dari Free Malaysia Today.
Klaim ini menurut Lim Kit Siang bukanlah awal yang baik sebagai sebuah partai oposisi karena masih terkena sindrom denial (Tidak mengakui kesalahan yang dibuat), yang akan membuat usaha melakukan comeback menjadi sulit.