Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Ukraina. (unsplash.com/marta_mars)

Intinya sih...

  • Perlawanan terhadap korupsi adalah salah satu syarat aksesi Ukraina di Uni Eropa.

  • Ribuan warga Ukraina gelar demo menolak pembatasan NABU.

  • Intelijen Ukraina peringatkan pengaruh Rusia dalam protes.

Jakarta, IDN Times - Komisi Perluasan Uni Eropa (UE) mengatakan bahwa Ukraina mengalami kemunduran karena memutuskan untuk membatasi otoritas Badan Anti-Korupsi Nasional (NABU) dan Kejaksaan Anti-Korupsi (SAPO). 

“Kami mengkhawatirkan hasil pemungutan suara di Parlemen Ukraina. Mereka memutuskan untuk membubarkan badan penting yang membuat NABU tidak lagi independen adalah sebuah kemunduran besar,” ungkap Komisaris Perluasan UE, Marta Kos pada Rabu (23/7/2024). 

Pada Senin (21/7/2025), Badan Keamanan Ukraina (SBU) menggeledah dan menangkap sejumlah pejabat NABU. Mereka diduga menjadi mata-mata Rusia di Ukraina. 

1. Berdampak pada aksesi Ukraina di Uni Eropa

Kos mengatakan bahwa perlawanan terhadap korupsi adalah dasar suatu negara menjadi anggota UE. Ia berharap Ukraina memastikan independensi organisasi anti-korupsi di negaranya.  

“Kami berharap agar Ukraina mengembalikan independensi NABU. Rakyat Ukraina juga sudah turun ke jalan untuk memprotes perubahan hukum ini yang menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap negaranya,” ujar Kos, dikutip TVP World

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski menyatakan, Ukraina tidak akan mendapatkan kepercayaan dari UE jika meneruskan langkah ini dan tetap dicap sebagai negara korup.

2. Ribuan warga Ukraina gelar demo menolak pembatasan NABU

Sejak Selasa (22/7/2025), ribuan warga Ukraina menggelar demonstrasi di ibu kota Kiev untuk memprotes pembatasan NABU yang disetujui oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. 

Melansir Kyiv Post, terdapat 2 ribu hingga 3 ribu demonstran yang berkumpul di depan Ivan Franko Theater, sekitar kompleks Istana Kepresidenan. Demonstran didominasi pemuda yang membawa bendera Ukraina dan spanduk penolakan. 

Demonstrasi ini menjadi yang pertama kali dilakukan di tengah berkecamuknya perang di Ukraina. Mayoritas massa menyebut keputusan Zelenskyy ini akan mengembalikan Ukraina ke masa pemerintahan mantan Presiden Viktor Yanukovich. 

Sebelumnya, Zelenskyy sudah menyetujui NABU dan SAPO berada di bawah kontrol Kejaksaan Agung Ukraina. Keputusan ini disebut untuk mencegah pengaruh Rusia di kedua institusi tersebut. 

3. Intelijen Ukraina peringatkan pengaruh Rusia dalam protes

Bendera Rusia. (pixabay.com/michel_van_der_vegt)

Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR) memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan akan memanfaatkan demonstrasi penolakan perubahan NABU dan SAPO. Rusia disebut akan mencari cara mengubah pandangan publik terhadap pemerintah Ukraina. 

“Rusia berusaha mendiskreditkan Ukraina di mata dunia yang bertujuan melemahkan atau mengurangi dukungan Barat dalam memberikan senjata untuk melawan negara agresor,” tuturnya. 

Rusia kemungkinan akan mencari celah dan memanfaatkan segala cara untuk merusak stabilitas Ukraina di tengah peperangan. Langkah ini disebut akan melemahkan posisi Ukraina. Hingga Rabu, gelombang demonstrasi menolak kebijakan pembatasan NABU dan SAPO di Kiev masih terus berlanjut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team