Hungaria Larang Masuk Tiga Pejabat Militer Ukraina

- Hungaria minta Uni Eropa sanksi tiga pejabat militer Ukraina.
- Ukraina akan balas sanksi dari Hungaria.
- Tuding Ukraina paksa warga etnis Hungaria ikut perang.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto pada Jumat (18/7/2025), mengumumkan sanksi larangan masuk kepada tiga pejabat militer Ukraina terkait kasus pembunuhan kepada warga etnis Hungaria di Transcarpathia.
“Hungaria telah memberikan banyak bantuan kepada Ukraina, termasuk listrik dan gas alam. Ukraina tentu akan mendapatkan masalah besar jika kami membekukan relasi Hungaria-Ukraina,” tuturnya, dikutip UNN.
Ketiga pejabat militer tersebut adalah Komandan Angkatan Darat Ukraina, Kolonel Vitaliy Tkachenko, Komandan Operasi Barat, Brigadier Jenderal Volodymyr Shvedyuk, dan Kepala Departemen Mobilisasi Militer, Kolonel Roman Yuzvenko.
1. Mendesak Uni Eropa sanksi tiga pejabat militer Ukraina

Sebelum menerapkan sanksi tersendiri, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban telah mendorong Uni Eropa (UE) untuk menetapkan sanksi kepada pejabat Ukraina yang bersalah dalam tewasnya Sebestyen.
“Pemerintah Hungaria menginisiasi inklusi dari pejabat Ukraina yang bertanggung jawab dalam kasus tewasnya Jozsef Sebestyen. Kami meminta ketiganya dimasukkan dalam daftar pelanggar hak asasi manusia (HAM),” ungkapnya, dilansir Euronews.
Szijjarto mengutarakan bahwa Budapest akan meminta secara formal sanksi di bawah Kebijakan Pelanggaran HAM UE yang menargetkan individu pelanggar HAM serius.
“Kami akan mengusulkan bahwa tiga pejabat militer Ukraina telah bersalah dan layak dimasukkan dalam daftar sanksi pelanggaran HAM UE,” tandasnya.
2. Ukraina akan balas sanksi dari Hungaria
Menlu Ukraina, Andrii Sybiha mengaku tidak terima atas sanksi Hungaria kepada tiga pejabat militer Ukraina. Ia mengklaim tuudhan dari Hungaria ini konyol dan tidak ditemukan buktinya.
“Kami menolak manipulasi Hungaria dan kami tidak akan menoleransi segala bentuk hujatan kepada militer kami. Ukraina berhak mengambil langkah serius dalam menanggapi tindakan Hungaria,” ujar Sybiha, dikutip Ukrainska Pravda.
Sementara itu, Ukraina mengungkapkan bahwa korban merupakan warga negara Ukraina. Ia pun menyebut hasil forensik menyebut bahwa penyebab kematiannya akibat penyumbatan di paru-paru bukan akibat pemukulan.
3. Tuding Ukraina paksa warga etnis Hungaria ikut perang
Memanasnya relasi Hungaria-Ukraina disebabkan tewasnya seorang warga etnis Hungaria bernama Jozsef Sebestyen yang dipaksa bergabung dalam militer. Ia diduga telah dipukul dengan plat besi agar tidak melawan saat ditangkap di jalan. Setelah tiba di kantor militer, pria berusia 45 tahun tersebut tewas.
Sejak musim gugur tahun lalu, jumlah sukarelawan perang di Ukraina turun hingga di bawah 40 persen. Alhasil, otoritas setempat melakukan pemaksaan dan menangkap pemuda laki-laki di jalanan untuk bergabung dalam tentara, dilansir Hungary Today.
Hungaria menuduh Ukraina sengaja mengirimkan warga etnis Hungaria ke medan perang untuk melawan Rusia. Isu ini yang memicu ketegangan Budapest dan Kiev dalam beberapa tahun terakhir usai pecahnya perang Ukraina.