Belanda Lockdown Lagi, Tak Boleh Ada Keramaian saat Nataru 

Belanda tutup sekolah hingga 9 Januari

Jakarta, IDN Times - Belanda lockdown lagi. Pengetatan itu diterapkan kembali sejak Minggu (19/12/2021), demi mencegah penyebaran varian baru COVID-19, Omicron.

"Belanda akan menerapkan lockdown lagi mulai besok," kata Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, kemarin, seperti yang dilansir The Guardian, Senin (20/12/2021).

Baca Juga: Jepang Setujui Vaksin COVID-19 Moderna Sebagai Booster

1. Sekolah hingga bar akan ditutup hingga Januari 2022

Belanda Lockdown Lagi, Tak Boleh Ada Keramaian saat Nataru Para pelayan memakai pelindung wajah saat melayani konsumen di Amsterdam, Belanda, pada 5 Mei 2020. Foto diambil tanggal 5 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Eva Plevie

Dengan diterapkannya lockdown, maka pemerintah memerintahkan toko-toko yang tidak masuk kategori penting atau esensial, bar, dan restoran agar ditutup hingga 14 Januari mendatang.

Kemudian, sekolah dan perguruan tinggi akan ditutup hingga 9 Januari 2021.

“Ini tidak dapat dihindari karena gelombang kelima yang disebabkan oleh varian Omicron yang menimpa kita,” ucap Rutte.

2. Tak boleh ada keramaian saat libur Nataru

Belanda Lockdown Lagi, Tak Boleh Ada Keramaian saat Nataru Mark Rutte kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Belanda setelah memenangkan Pemilu Belanda untuk yang keempat kalinya. (Instagram.com/minpres)

Selain itu, pemerintah Belanda juga melarang adanya kerumunan selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Pemerintah membatasi jumlah tamu di dalam ruangan tertutup atau indoor maksimum dua orang, hingga pertengahan Januari 2021. Namun, saat perayaan Nataru, jumlah tamu dibatasi maksimum empat orang di dalam ruangan tertutup.

Selain Belanda, negara-negara di Eropa juga memperketat aktivitas masyarakat demi mencegah penyebaran Omicron. Misalnya, Prancis yang melarang pertunjukan kembang api pada malam pergantian tahun.

Lalu, Denmark telah menutup menutup teater, arena konser, taman hiburan, dan museum. Irlandia memberlakukan jam malam, yakni pukul 20.00 waktu setempat di pub dan bar, serta membatasi tamu di dalam ruang tertutup maupun terbuka (outdoor).

Baca Juga: Pejabat Afsel Nilai Varian Omicron Tidak Begitu Ganas

3. Belanda laporkan 13 ribu kasus baru COVID-19

Belanda Lockdown Lagi, Tak Boleh Ada Keramaian saat Nataru Ilustrasi pasien COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Dalam 24 jam terakhir, kasus COVID-19 di Belanda bertambah 13.259 kasus. Dengan demikian, kasus virus corona di negeri Kincir Angin itu telah mencapai 2.980.003 kasus selama pandemik.

Berdasarkan data World O Meters, jumlah kasus aktif di Belanda mencapai 580.106 kasus. Dari angka tersebut, sebanyak 624 pasien di antaranya dalam kondisi kritis.

Belanda juga melaporkan 48 kasus kematian akibat COVID-19, dan 20.976 orang telah dinyatakan sembuh dari virus mematikan tersebut dalam 24 jam terakhir.

4. Belanda lockdown tiga pekan pada awal November lalu

Belanda Lockdown Lagi, Tak Boleh Ada Keramaian saat Nataru Kondisi Belanda saat pandemik virus corona atau COVID-19. (Dok. Istimewa)

Sebagai upaya untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19, Belanda menerapkan lockdown parsial pada Sabtu, 13 November 2021. Kebijakan tersebut menjadikan Belanda sebagai negara Eropa Barat pertama yang melakukan penguncian wilayah pada musim dingin ini.

Dalam pidatonya pada Jumat, 12 November 2021, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan lockdown akan diberlakukan selama tiga minggu ke depan.

Saat itu, pemerintah Belanda melakukan pembatasan yang mencakup penutupan bar, restoran, dan toko-toko penting tutup lebih awal. Selain itu, pertemuan di rumah akan dibatasi maksimal empat tamu, semua acara amatir dan profesional harus diadakan secara tertutup, supermarket dan pengecer non-esensial juga akan tutup lebih awal.

Untuk warga yang bekerja, mereka disarankan bekerja di rumah, kecuali memang tidak ada pilihan lain, dan langkah-langkah jarak sosial kembali diterapkan.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya