Kejadian Bersejarah 17 Juli: Timor Timur Gabung RI-Bom JW Marriot
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tanggal 17 Juli merupakan tanggal yang memiliki banyak peristiwa hingga tragedi bersejarah di dalamnya.
Mulai dari pembukaan taman rekreasi Disneyland pertama, bergabungnya Timor Timur sebagai provinsi Indonesia, hingga sejumlah tragedi seperti pengeboman hotel JW Marriott.
Baca Juga: 17 Juli Hari Integrasi Timor Timur: Sejarah, Sebab, dan Kronologi
1. Pembukaan Disneyland untuk pertama kalinya pada 17 Juli 1955
Disneyland pertama kali dibuka pada 17 Juli 1955, di Anaheim, California. Disneyland Anaheim adalah taman hiburan satu-satunya milik The Walt Disney Company yang dirancang dan dibangun di bawah pengawasan langsung Walt Disney.
Dilansir ABC7, Minggu (16/7/2023), kini usia Disneyland Anaheim sudah berdiri selama 68 tahun. Hingga saat ini, Disneyland Anaheim masih menjadi tujuan wisata laris-manis di California, dengan jumlah pengunjung mencapai jutaan dari seluruh dunia.
2. Timor Timur menjadi provinsi ke-27 Indonesia pada 17 Juli 1976
Timor Timur (kini Timor Leste) adalah negara jajahan Portugis. Negara tersebut diduduki Portugis sejak tahun 1520.
Selama lebih dari 220 tahun, Portugis menjadi penguasa Timor Timur (kala itu bersama Timor Portugues). Hingga pada 1974, resim Estado Novo Portugal jatuh dan digantikan oleh partai politik Fretilin. Partai tersebut berambisi untuk memerdekakan Timor Portugues dari penjajahan.
Kemudian, Timor Portugues akhirnya menyatakan kemerdekaannya, tepatnya pada 30 November 1975. Namun, partai politik pesaing Fretilin, yakni KOTA, UDT, dan APODETI mendeklarasikan Timor Timur untuk bergabung ke Indonesia. Peristiwa itu bersama Deklarasi Balibo.
Dikutip dari jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Pada 17 Juli 1976, Timor Timur dianeksasi oleh militer Indonesia menjadi sebuah provinsi yang pernah menjadi. Timor Timur masuk sebagai provinsi ke-27 Indonesia.
Namun, pada 20 Mei 2022, Timor Timur melepaskan diri dari Indonesia, dan mengubah namanya menjadi Timor Leste.
Editor’s picks
Baca Juga: 17 Juli Hari Keadilan Internasional: Ini Sejarah dan Tujuannya
3. Pengeboman hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton Mega Kuningan pada 17 Juli 2009
Pada 17 Juli 2009, Indonesia dilanda tragedi mengenaskan yang memakan 9 korban jiwa, dan 53 korban luka-luka yang terdiri dari 37 WNI dan 16 WNA.
Pengeboman itu terjadi 9 hari setelah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009. Selain itu, pengeboman itu terjadi 2 hari sebelum kedatangan tim sepak bola Inggris, yakni Manchester United yang akan bertanding dengan Timnas Indonesia pada 20 Juli 2009.
Akibat pengeboman itu, Manchester United batal datang ke Indonesia, dan mengakibatkan kerugian hingga Rp50 miliar.
4. Penembakan pesawat MH17 di Ukraina pada 17 Juli 2014
Peristiwa tragis lainnya yang terjadi pada 17 Juli ialah penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina Timur, pada tahun 2014.
Pesawat tersebut terbang dengan rute Amsterdam - Kuala Lumpur. Pesawat tersebut ditembak dengan peluru kendali darat udara denga jenis BUK yang dibuat oleh Rusia. Rudal ini meledak tepat di sebelah kiri asta kokpit pesawat Malaysia Airlines MH 17.
Kejadian itu menewaskan 298 penumpang, termasuk 12 orang WNI. Selain itu, masih banyak pro dan kontra yang muncul antara pihak Rusia, militer Ukraina dan Badan Keselamatan Penerbangan Belanda. Pihak Badan Keselamatan Penerbangan Belanda sendiri enggan menyebut pihak yang bertanggung jawab di balik insiden ini. Pihak berwajib juga akan tetap melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan jawaban pasti dari kecelakaan MH17 ini.
Ada tiga orang yang didakwa atas penembakan tersebut, pertama mantan agen intelijen Rusia Igor Girkin; dan Sergey Dubinskiyl serta seorang warga Ukraina yang menjadi pemimpin separatis pro-Rusia Leonid Kharchenko.
Ketiganya didakwa bersalah karena dianggap membantu mengatur pengangkutan sistem rudal BUK dari militer Rusia ke Ukraina, yang digunakan untuk menembak jatuh MH17.
Baca Juga: Belanda Segera Kembalikan Ratusan Artefak Bersejarah Indonesia