2.000 Petugas Damkar New York Ajukan Cuti Sakit Gegara Vaksin COVID-19

Ada yang karena efek samping, ada pula yang tolak vaksin

Jakarta, IDN Times – Lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran di Kota New York, Amerika Seikat, mengajukan cuti sakit selama seminggu. Fenomena itu, sebagian di antaranya, merupakan bentuk protes terhadap kewajiban vaksin COVID-19 untuk syarat bekerja yang berlaku mulai Senin (1/11/2021).

"Cuti sakit palsu yang tidak bertanggung jawab dilakukan oleh anggota kami (pemadam kebakaran), sehingga berbahaya bagi warga New York dan sesama petugas. Mereka marah karena mandat vaksin,” kata Komisaris Departemen Pemadam Kebakaran, Daniel A. Nigro, dikutip dari New York Times.

1. Ada petugas yang cuti karena efek samping vaksin

2.000 Petugas Damkar New York Ajukan Cuti Sakit Gegara Vaksin COVID-19ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Wakil Komisaris Departemen Pemadam Kebakaran untuk Informasi Publik, Frank Dwyer, mengatakan lebih dari 2.000 orang, dari 11 ribu petugas pemadam, mengajukan cuti sakit selama sepekan terakhir. Kekurangan personel pun telah membebani operasional Departemen Pemadam Kebakaran.

Meski begitu, mereka menegaskan pemadam kebakaran masih tetap beroperasi. Tetapi Departemen Pemadam Kebakaran kekurangan personel yang melakukan patroli.

Presiden Uniformed Firefighters Association (UFA), serikat pekerja yang mewakili petugas pemadam kebakaran, menyampaikan tidak ada sakit yang terorganisir. Ratusan petugas pemadam kebakaran merasakan efek samping dari dosis vaksin dan merasa tidak sehat untuk bekerja.

"Ratusan pria merasakan gejala seperti flu, karena itulah yang efek samping dari suntikan (COVID-19) pada orang-orang,” kata Presiden UFA, Andrew Ansbro.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

2. Angka vaksinasi meningkat sejak diwajibkan

2.000 Petugas Damkar New York Ajukan Cuti Sakit Gegara Vaksin COVID-19Wali Kota New York, Bill de Blasio (Tangkapan layar YouTube)

Ketika mandat vaksin mulai berlaku hari ini, karyawan kota yang tidak divaksinasi tanpa pengecualian medis atau agama dianggap cuti tidak berbayar. Tidak jelas juga bagaimana pengurangan tenaga kerja kota akan berdampak terhadap layanan publik, termasuk pengambilan sampah dan waktu tunggu ambulans.

Pada Sabtu (30/10/2021), sekitar 91 persen pekerja kota telah menerima setidaknya satu suntikan, menyisakan sekitar 24 ribu petugas yang belum divaksinasi.

Dalam 10 hari, sejak Wali Kota New York Bill de Blasio mewajibkan vaksinasi COVID-19, lebih dari 22 ribu pekerja di kota itu telah mengambil suntikan pertama. Pada saat yang sama, tingkat vaksinasi meningkat tajam di banyak lembaga kota.

3. Rerata vaksinasi di departemen publik New York

2.000 Petugas Damkar New York Ajukan Cuti Sakit Gegara Vaksin COVID-19ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Sebagian besar lembaga kota memiliki tingkat vaksinasi 90 persen atau lebih. Departemen Sanitasi berada di 79 persen tingkat vaksinasi dan Pemadam Kebakaran berada di 73 persen.

Di Departemen Pemasyarakatan, hanya 60 persen karyawan yang sudah divaksinasi, meski petugas pemasyarakatan memiliki satu bulan ekstra untuk divaksinasi sebelum mandat mulai berlaku.

Departemen Kepolisian New York (NYPD) memiliki tingkat vaksinasi 84 persen. Sejumlah kecil karyawan NYPD pada hari Minggu banyak yang mengajukan surat pensiun sebelum kewajiban vaksin. Pada pukul 13.00 siang, setidaknya ada delapan petugas yang memasukkan surat pengunduran diri.

Baca Juga: Amerika Serikat Jadi Donor Vaksin COVID-19 Terbesar di Dunia

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya