Donald Trump Siap Calonkan Diri Jadi Presiden di Pemilu AS 2024

Trump sebut dirinya sebagai masa depan Partai Republik

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi sinyal akan kembali mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam pada Pemilu 2024. Pada kesempatan yang sama, Trump membantah isu dualisme Partai Republik seraya menyampaikan bahwa dirinya adalah masa depan dari partai tersebut.
 
Pernyataan itu disampaikan dalam acara Conservative Political Action Conference (CPAC) yang berlangsung di Orlando, Florida, Minggu (28/2/2021). “Halo CPAC, apakah Anda merindukan saya?” ujar Trump setelah agenda pidatonya terlambat hampir satu jam.
 
“Siapa tahu, saya mungkin memutuskan mengalahkan mereka untuk ketiga kalinya,” kata Trump sebagaimana dilaporkan Global News, disandingkan dengan ungkapan bahwa kompetitornya Joe Biden telah memenangkan pemilu dengan berbagai kecurangan. Trump masih bersikeras bahwa sejatinya dialah pemenang Pemilu AS 2020.
 

1. Mengkritik hasil pemilu 2020

Donald Trump Siap Calonkan Diri Jadi Presiden di Pemilu AS 2024Donald Trump melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Politikus berlatar pengusaha properti itu berhasil lolos dari sanksi pencabutan hak politik ketika Senat menolak proposal pemakzulan yang diajukan oleh House of Representatives (HoR). Pernyataan Trump di CPAC menepis kabar seputar rencananya untuk mendirikan partai politik baru.
 
“Kami tidak memulainya dengan partai baru. Kami memiliki Partai Republik. Itu akan Bersatu dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya,” tambah dia. Disambut pekikan para pengunjung, “Kamu menang! Kamu menang! Kamu menang!”
 
Orang-orang terdekat Trump telah mengingatkannya supaya tidak lagi menyinggung perkara klaim kecurangan pemilu, menyarankan supaya fokus membangun citra untuk masa depan. Sayangnya, nasihat itu tidak dia indahkan.  
 
“Kami memiliki proses pemilu yang sangat buruk dan korup yang harus segera diperbaiki. Pemilihan ini dicurangi. Dan Mahkamah Agung serta pengadilan tidak ingin berbuat apa-apa,” ujar Trump.
 

Baca Juga: Joe Biden Resmi Tangguhkan Kebijakan Imigrasi Era Trump

2. Menyebut Biden mengawali masa kepemimpinannya dengan buruk

Donald Trump Siap Calonkan Diri Jadi Presiden di Pemilu AS 2024Presiden terpilih AS Joe Biden dan Kamala Haris (Twitter.com/JoeBiden)

Trump berusaha menempatkan dirinya sebagai kritikus presiden. Dia menilai Biden telah mengawali masa kepemimpinannya dengan buruk, terkhusus perkara kebijakan imigran yang mempermudah warga Meksiko untuk melewati perbatasan dan lambatnya pembukaan sekolah atas dalih pandemik COVID-19.  
 
"Joe Biden mengalami bulan pertama yang paling membawa bencana dari presiden mana pun dalam sejarah modern," kata Trump.

"Mereka baru saja kehilangan Gedung Putih,” lanjut dia.
 
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menyampaikan, pihaknya tidak ingin ambil pusing dan memilih untuk mengabaikan pidato Trump. "Fokus kami tentu saja bukan pada apa yang dikatakan Presiden Trump di CPAC,” tutur Psaki.

3. Pendukung Trump masih loyal

Donald Trump Siap Calonkan Diri Jadi Presiden di Pemilu AS 2024Donald Trump dan Melania Trump dan putra mereka Barron menuruni tangga pesawat Air Force One saat tiba di Pangkalan Udara Andrews usai liburan Thanksgiving, di Maryland, Amerika Serikat, pada 1 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali dalam satu periode kepemimpinan. Di akhir masa jabatannya, Trump dituduh sebagai provokator yang menyulut kerusuhan massa di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari 2021. Dia menggaungkan narasi kecurangan pemilu dan menuntut loyalisnya untuk melakukan unjuk rasa.
 
Kerusuhan di Capitol menyebabkan dualisme di Partai Republik. Sebagian kubu, termasuk Mike Pence dan mantan presiden George Bush Jr, menilai apa yang dilakukan Trump telah menyalahi nilai-nilai Republik. Namun, masih ada juga anggota Republik, seperti Senator Lindsey Graham, yang percaya bahwa masa depan partai bergantung pada loyalitas basis konservatif pro-Trump.
 
Hasil jajak pendapat peserta konferensi CPAC menunjukkan, sekitar 55 persen responden mengatakan ingin memilih Trump dalam nominasi presiden Partai Republik 2024. Disusul oleh Gubernur Florida Ron DeSantis pada peringkat kedua dengan 21 persen. Tanpa Trump sekalipun, DeSantis hanya memimpin 43 persen, dan kandidat potensial lainnya hanya memperoleh satu digit suara.
 
Tapi, tidak semua orang mendukung Trump. Sebuah pertanyaan terpisah dalam survei menanyakan, apakah Trump harus mencalonkan diri lagi pada 2024?

Sekitar 68 persen mengatakan dia harus mencalonkan diri dan 32 persen lainnya menentang atau memilih tidak berpendapat.  

Baca Juga: Biden Sebut Program Vaksinasi Warisan Trump Kacau Tak Karuan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya