Jurus AS Hadapi Omicron Tanpa Lockdown: Perbanyak Tes dan Vaksinasi

AS akan menyediakan 500 juta alat tes rumahan bagi warga

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memaparkan langkah pemerintah dalam memerangi COVID-19 varian Omicron. Meski belum ada data definitif terkait varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini, Biden meyakini Omicron memiliki daya penularan tinggi.

Ia pun menyampaikan, pemerintah akan menggenjot vaksinasi, memperbanyak pengujian, dan meningkatkan kapasitas rumah sakit, dilansir The Straits Times. Tapi, AS tidak menerapkan penguncian atau lockdown.

“Yang tidak divaksinasi akan bertanggung jawab atas pilihan yang mereka buat. Sayangnya, pilihan itu dipicu oleh kesalahan informasi yang berbahaya dari TV dan media sosial. Besar risiko (yang tidak divaksinasi) untuk berakhir di rumah sakit atau bahkan meninggal,” ungkap Biden pada Selasa (21/12/2021).  

1. Aturan wajib vaksin atau pengujian berkala diterapkan kembali

Jurus AS Hadapi Omicron Tanpa Lockdown: Perbanyak Tes dan Vaksinasiilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Pada kesempatan yang sama, Biden mengecam pihak-pihak yang dengan sengaja menyebar kebohongan soal pandemik COVID-19 demi menghasilkan uang.

"Itu salah, tidak bermoral. Saya meminta para pemasok kebohongan dan informasi yang salah ini untuk menghentikannya,” ujar dia.

Sejak Senin (20/12/2021), pemerintah AS kembali menerapkan aturan wajib vaksin atau diuji secara berkala bagi kantor yang digerakkan lebih dari 100 karyawan. Keputusan itu ditentang beberapa negara bagian dan Partai Republik.

"Saya tahu persyaratan vaksinasi tidak populer. Tapi pemerintahan saya menempatkan semua aturan itu untuk menyelamatkan hidup Anda, bukan untuk mengendalikan Anda,” tutur Presiden ke-46 AS itu.

Baca Juga: Perangi Omicron, Biden Siapkan 500 Juta Tes Cepat Gratis Bagi Warga AS

2. Strategi AS hadapi varian Omicron

Jurus AS Hadapi Omicron Tanpa Lockdown: Perbanyak Tes dan VaksinasiIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Biden berencana membeli 500 juta alat tes rumahan dan membagikannya kepada warga AS yang membutuhkan secara gratis mulai Januari 2022. Asuransi swasta juga akan menanggung pengujian di rumah mulai bulan depan, yang memungkinkan orang mendapat ganti biaya ketika memesan alat tes secara daring.

Selain itu, Pentagon menyiapkan 1.000 personel medis militer untuk membantu rumah sakit yang mulai kewalahan. Ratusan ambulans dan tim medis darurat juga akan dikerahkan untuk mengangkut pasien yang membutuhkan perawatan.

Meski terkesan sudah siap, pakar kesehatan masyarakat dari Research Translational Institute, Eric Topol, mengatakan 500 juta alat tes harus menjadi permulaan. Dia mendorong lebih banyak alat uji demi menekan penyebaran virus corona.

Di sisi lain, dia juga khawatir kedatangan alat itu pada tahun depan justru terlambat untuk membendung transmisi Omicron, yang telah berlipat ganda dengan cepat dalam seminggu terakhir.

3. Biden klaim AS lebih siap hadapi pandemik

Jurus AS Hadapi Omicron Tanpa Lockdown: Perbanyak Tes dan VaksinasiPresiden AS Joe Biden sedang berjalan ke Kantor Kepresidenan AS yakni Oval Office, Gedung Putih. (Facebook.com/President Joe Biden)

Untuk mendorong vaksinasi, pemerintah AS akan menambah pusat inokulasi pada Januari dan menambah lebih banyak vaksinator. Sekolah dan kegiatan bisnis akan beroperasi dengan syarat telah divaksinasi.

Selain menghadapi Omicron, AS juga masih berjibaku dengan varian Delta yang mendominasi di seluruh negeri. Walau begitu, Biden menegaskan situasi saat ini lebih baik daripada Maret 2020, ketika virus corona pertama kali melonjak di Negeri Paman Sam.

“Saya tahu Anda lelah dan frustrasi. Kita semua ingin ini berakhir, tetapi kita masih di dalamnya. Tetapi kami juga memiliki lebih banyak alat daripada yang pernah kami miliki sebelumnya,” tutur Biden.

Baca Juga: WHO Sebut Varian Omicron Berbahaya, Joe Biden: Tidak Perlu Panik!

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya