Pejabat Korsel Diduga Membelot ke Korut, Keluarga: Tidak Mungkin!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Keluarga dari pejabat Kementerian dan Kelautan Korea Selatan (Korsel), yang meninggal setelah ditembak penjaga pantai Korea Utara (Korut), membantah apabila lelaki berusia 47 tahun itu hendak membelot. Intelijen Korsel menduga lelaki bernama Lee itu hilang dari kapal ketika melakukan inspeksi, karena ingin membelot ke Korut.
"Saya berbicara dengannya dua hari sebelum kematian, dan tidak pernah dia menyebutkan atau memberikan tanda-tanda untuk membelot," kata Lee Rae-jin, saudara korban, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (30/9/2020).
1. Diduga membelot karena terlilit utang
Lebih lanjut, Rae-jin merasa risih karena pihak berwenang mengaitkan utang yang melilit saudaranya sebagai alasan untuk membelot. Lee diketahui memiliki utang hingga 330 juta won (Rp4,2 miliar), akibat berjudi.
"Mereka terus mengungkit masalah keluarga dan utang saudara laki-laki saya, haruskah 50 hingga 60 persen dari warga Korea Selatan (yang terlibat utang) membelot? Tambah dia.
Kepada awak media, Rae-jin bersaksi bahwa saudaranya adalah orang yang bangga dengan negara dan pekerjannya. Dia bahkan pernah menawari Lee untuk berbisinis bersama, tapi ditolak, sebab saudaranya bangga bekerja sebagai pegawai negeri.
Baca Juga: Kim Jong-un Perintahkan Cari Jasad Pejabat Korsel yang Tewas Ditembak
2. Tidak ada indikasi bunuh diri
Editor’s picks
Dalam konferensi pers sebelumnya, otoritas Negeri Ginseng memaparkan hasil investigasi yang menyebut Lee secara sukarela melompat ke kapal dengan tujuan Korut. Seorang perwira senior bahkan mengaku telah mengkonfirmasi soal upaya membelot kepada pejabat Korut.
Di samping itu, tidak ditemukan indikasi bahwa korban berusaha bunuh diri, karena dia melompat dengan mengenakan jaket pelampung.
3. Kim Jong-un minta maaf karena telah menembaki korban
Ketegangan antara dua negara cepat meredam setelah pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyampaikan klarifikasi. Dia meminta maaf karena telah menghujani Lee dengan peluru hingga tewas. Keputusan itu merupakan implementasi kebijakan anti-corona, yang mengizinkan penjaga pantai menembak mati siapa pun yang berusaha masuk Korut tanpa jalur resmi.
Sebelumnya, intelijen Korsel mengatakan bahwa Lee dibakar. Namun, Kim membantahnya. Suatu kejadian yang sangat jarang, Kim mengaku menyesal telah menembak mati lelaki itu. Saat ini, petugas Korsel sedang mencari jasad korban yang diduga terapung di laut setelah ditembak. Korsel mengajukan investigasi bersama untuk mencari kebenarannya, namun belum ada tanggapan dari Pyongyang.
"Saya dengan sungguh-sungguh memohon kepada Kim Jong Un dari Korea Utara untuk mengembalikan saudara saya," tutup Rae-jin.
Baca Juga: Pejabat Korea Selatan Ditembak Mati dan Dibakar Pasukan Korea Utara