Presiden Israel Diam-Diam Temui Raja Yordania, Bahas Apa Saja?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Israel Isaac Herzog mengutarakan bahwa dia baru saja bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II, secara rahasia, di Amman. Pertemuan yang diungkap pada Sabtu (4/9/2021) dinilai Herzog sebagai langkah positif di tengah ketegangan diplomatik antara kedua negara.
"Minggu lalu saya bertemu dan melakukan percakapan yang sangat panjang dengan Raja Yordania. Saya berada di istananya, sepanjang malam. Itu adalah pertemuan yang sangat baik," kata Herzog sebagaimana diberitakan Middle East Eye.
"Yordania adalah negara yang sangat penting. Saya sangat menghormati Raja Abdullah, seorang pemimpin besar dan aktor regional yang sangat signifikan," tambah Herzog, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Baca Juga: Sebut Ayahnya Lebih Baik Dari Raja, Perempuan Yordania Dipenjara
1. Pertemuan untuk membicarakan isu-isu strategis
Dalam rilis yang dibagikan oleh kantor presiden, dikatakan pula pertemuan itu terlaksana berkat undangan raja. Keduanya juga membicarakan permasalahan strategis secara mendalam.
“Di antara hal-hal yang kami diskusikan adalah isu-isu inti dalam dialog antara negara kami, termasuk kesepakatan untuk mengimpor hasil pertanian selama tahun shemitah (liburan pertanian), masalah energi, keberlanjutan, dan solusi untuk krisis iklim yang dapat kita maju bersama, " terang pernyataan itu.
Pada Juli lalu, kedua negara sepakat bahwa Israel akan menjual 50 juta meter kubik air per tahun ke Yordania, di samping 55 juta meter kubik yang sudah disediakan secara gratis. Perjanjian itu juga mengizinkan Yordania untuk meningkatkan ekspornya ke Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967.
2. Pemimpin Palestina, Mesir, dan Yordania berkumpul bahas solusi dua negara
Editor’s picks
Yordania dan Mesir adalah dua negara yang berbatasan langsung dengan Israel. Baik Amman dan Kairo telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel.
Hubungan Israel-Yordania memburuk di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, para kritikus menudh Netanyahu mengabaikan kerajaan Hashemite demi normalisasi hubungan tahun lalu dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Namun, tak lama Netanyahu lengser, Perdana Menteri Naftali Bennett segera terbang ke Amman untuk berbicara dengan Raja Abdullah.
Pada Kamis (2/9/2021), Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Raja Abdullah II, dan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas bertemu di Kairo dengan tujuan menghidupkan kembali proses perdamaian di Timur Tengah.
Pertemuan itu juga membahas bagaimana mereka bisa bekerja dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, untuk menekan Israel agar mengentikan pendudukan di Tepi Barat dan Yerussalem Timur. Mereka juga berdiskusi tentang solusi dua negara.
Baca Juga: MA Israel Tegakkan UU Israel Sebagai Negara Bangsa Yahudi
3. Israel beri pinjaman ke Palestina senilai Rp2,1 triliun
Presiden Mesir berencana mengadakan pertemuan dengan Bennett di kota Sharm el-Sheikh, Sinai. Tatpi, rincian tentang waktu pertemuan belum diumumkan.
Pada Rabu (1/9/2021), Bennett mengeluarkan pernyataan yang menyangkal laporan bahwa dia akan menghadiri pertemuan bersama dengan Abbas dan Abdullah.
Pertemuan Kairo itu terjadi beberapa hari Abbas bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz di Ramallah. Pertemuan itu tercatat sebagai bagian dari diplomasi tingkat tinggi yang jarang terjadi selama bertahun-tahun.
Salah satu hasil pertemuannya adalah Israel setuju untuk meminjamkan uang kepada PA senilai 150 juta dolar AS (Rp2,1 triliun).
Baca Juga: Israel-Palestina Sepakati Langkah Baru Bangun Kepercayaan?