Taliban: 400 Olahraga Diizinkan tapi Perempuan Belum Tentu Boleh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Taliban menyatakan bahwa mereka mengizinkan 400 jenis olahraga, termasuk sepak bola, berlari, hingga menunggang kuda. Namun, Taliban tidak memberi kepastian apakah perempuan boleh berolahraga atau tidak.
"Kami tidak akan melarang olahraga apa pun, kecuali yang tidak sesuai dengan hukum syariah, ada 400 jenis olahraga yang diizinkan," kata Dirjen Olahraga dan Pendidikan Jasmani Afghanistan, Bashir Ahmad Rustamzai, kepada AFP.
Baca Juga: Taliban Umumkan Aturan Kuliah bagi Perempuan, Boleh Pascasarjana
1. Taliban sebut penerapan ajaran Islam tidak mengubah banyak hal
Menurut Rustamzai, penerapan ajaran Islam tidak banyak mengubah aktivitas olahraga. Masyarakat dan para atlet hanya perlu menyesuaikan pakaian mereka.
“Tidak banyak yang berubah, (misalnya) celana pendek sedikit lebih panjang, hingga lutut,” kata Rustamzai merujuk pada sepak bola dan Muay Thai.
Rustamzai merupakan atlet kung fu dan gulat bertubuh kekar dengan janggut lebat berwana hitam dan putih. Rustamzai pernah menjabat sebagai ketua federasi gulat ketika Taliban berkuasa sepanjang 1996-2001. Dia kemudian bekerja dengan pemerintah hingga akhirnya berselisih soal korupsi yang meluas.
2. Keputusan akhir berada di tangan para pemimpin Taliban
Rustamzai, yang muncul di hadapan publik dengan sorban hitam khas Taliban, tidak memberi kepastian apakah perempuan diizinkan menjalani salah satu dari 400 jenis olahraga. Jika menilik ke rezim Taliban 20 tahun silam, maka perempuan sama sekali dilarang berolahraga.
Editor’s picks
Dia hanya bisa mengatakan keputusan akhir apakah perempuan boleh berolahraga atau tidak sepenuhnya berada di tangan para pemimpin Taliban.
"Pendapat dari para tetua kami (Taliban senior) penting. Jika mereka meminta kami untuk mengizinkan perempuan, kami akan (melakukannya). Jika tidak, kami tidak akan melakukannya. Kami menunggu pengumuman mereka,” jelas dia.
"Tolong jangan bertanya lebih banyak tentang (olahraga) perempuan," tambahnya.
Baca Juga: Taliban: Tugas Perempuan Hanya Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
3. Taliban juga pernah mengatakan perempuan tidak perlu berolahraga
Sementara itu, alternatif yang memungkinkan bagi perempuan adalah mereka memiliki ruang olahraga yang terpisah dari laki-laki, sama seperti sistem pendidikan di perguruan tinggi.
"Sama seperti di universitas, mengizinkan perempuan untuk berolahraga, tetapi terpisah dari laki-laki," kata salah satu penasihat Rustamzai.
Pekan lalu, Wakil Kepala Komisi Kebudayaan Taliban, Ahmadullah Wasiq, mengatakan bahwa perempuan tidak perlu berolahraga.
"Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak akan ditutup. Islam tidak mengizinkan wanita terlihat seperti ini,” kata Wasiq kepada penyiar SBS.
Baca Juga: Taliban Pisahkan Perempuan Afghanistan dari Laki-laki di Ruang Kuliah