Tiongkok Baru Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Warganya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Regulator produk medis Tiongkok baru memberikan izin penggunaan vaksin Sinovac pada Sabtu (6/2/2021). Sinovac menjadi vaksin kedua setelah Sinopharm yang diberi lampu hijau untuk disuntikkan kepada masyarakat luas di Tiongkok.
Rejimen dua suntikan yang diotorisasi oleh China's National Medical Products Administration pada Sinovac dan Sinopharm diperuntukkan mengejar kekebalan imunitas (herd immunity) dengan menyasar kelompok rentan yang berisiko tinggi terpapar virus corona.
1. Sinovac telah disuntikkan di berbagai negara
Izin pakai Sinovac yang baru diberikan oleh otoritas kesehatan setempat tentu menjadi catatan menarik. Sebab, beberapa negara seperti Indonesia, Turki, Brasil, Chili, Kolombia, Uruguay, dan Laos telah memberikan izin darurat untuk penggunaan vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Life Sciences.
Dilansir dari Channel News Asia, Beijing ternyata masih menanti hasil uji klinis dan analisis efikasi di berbagai negara sebelum memberikan izin penggunaan kepada rakyatnya.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Dibuat dengan Metode Inactivated Virus, Aman Kah?
2. Berikut hasil uji klinis dan tingkat efikasi di beberapa negara
Editor’s picks
Adapun data terkait uji klinis Fase III Sinovac di berbagai negara yang kemudian memperoleh otorisasi darurat adalah sebagai berikut:
- Setelah melibatkan 12.396 petugas medis sejak Desember 2020, efikasi Sinovac di Brasil mencapai 50,62 persen. Sinovac meyakini rendahnya efektivitas disebabkan oleh objek vaksinasi yang merupakan petugas medis, di tengah penanganan pandemik yang buruk di Brasil.
- Tingkat efikasi di Turki mencapai 91,25 persen, berdasarkan analisis awal terhadap 29 kasus.
- Tingkat efikasi di Indonesia adalah 65,3 persen.
3. Diklaim efektif lawan corona varian Inggris
Akibat tingkat kemanjuran yang terpaut jauh dari kompetironya, seperti Pfizer, Moderna, atau Sputnik V buatan Rusia, sejumlah negara seperti Malaysia dan Singapura mempertimbangkan kembali untuk membeli Sinovac.
Kendati begitu, tingginya permintaan di tengah keterbatasan vaksin menyebabkan negara-negara tak memiliki banyak opsi, selain memanfaatkan Sinovac untuk menekan angka kematian dan kasus penularan.
Dilansir dari Xinhua, CEO Sinovac Yin Weidong mengaku puas dengan hasil uji klinis Fase III di berbagai negara. Adapun perbedaan hasil dianggap wajar mengingat kondisi pandemik di setiap negara berbeda-beda.
“Berdasarkan gabungan data uji klinis di tiga negara, kami yakin bahwa virus ini aman dan efektif. Vaksin diharapkan bisa melindungi memberikan perlindungan yang lebih baik kepada masyarakat,” kata Yin.
Dia bahkan berani mengatakan bila Sinovac ampuh untuk melawan corona varian baru asal Inggris atau B117 yang dinilai lebih cepat menular. “Sinovac bisa mentralisir (corona) varian Inggris. Kami juga sedang mengkaji keampuhannya terhadap corona asal Afrika Selatan.”
Baca Juga: BPOM Resmi Izinkan Vaksinasi Sinovac untuk Lansia di Atas 60 Tahun