WTTC: Pariwisata Kunci Perdamaian Dunia, Bukan Sekadar Liburan

Pariwisata menjadikan orang lebih menghargai perbedaan

Manila, IDN Times – World Travel and Tourism Council (WTTC) Global Summit 2022 digelar di Hotel Marriott Manila, Filipina pada 20-22 April 2022. Salah satu tema yang diusung dalam acara ini adalah redefining travel and tourism.

Menurut Presiden dan CEO WTTC, Julia Simpson, pariwisata lebih dari sekadar liburan atau melancong ke tempat wisata. Ada banyak nilai yang terkandung di dalam konsep pariwisata, termasuk menjaga alam hingga membangun ketahanan sosial.

“Selama lebih dari 30 tahun, misi WTTC adalah menyoroti nilai ekonomi dan sosial pada sektor pariwisata dan perjalanan. Namun, butuh pandemik bagi para pemimpin untuk benar-benar memahami nilai yang kami usung,” kata Simpson pada pembukaan WTTC Global Summit 2022, Kamis (21/4/2022).

1. Pariwisata kunci perdamaian dunia

WTTC: Pariwisata Kunci Perdamaian Dunia, Bukan Sekadar LiburanChair World Travel and Tourism Council (WTTC), Arnold Donald (IDN Times/Vanny El Rahman)

Chair WTTC, Arnold Donald, bahkan menyebut pariwisata dan perjalanan sebagai salah satu kunci perdamaian. Sebab, di tengah aktivitas tersebut ada pertemuan antarbudaya dan bangsa.

“Perjalanan menyatukan orang. Semakin banyak orang yang terhubung dan berinteraksi satu sama lain, dan semakin banyak kebudayaan yang bertemu, mereka akan semakin merayakan perbedaan tersebut,” ujar Donald.

“Perjalanan dan pariwisata dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan harmonis,” sambung dia.

Baca Juga: WTTC: Sudah Saatnya Negara Membuka Perbatasan demi Pariwisata

2. Pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi suatu negara

WTTC: Pariwisata Kunci Perdamaian Dunia, Bukan Sekadar LiburanMenteri Pariwisata Filipina, Bernadette Romulo-Puyat (IDN Times/Vanny El Rahman)

Menteri Pariwisata Filipina, Bernadette Romulo-Puyat, juga mengingatkan bahwa pariwisata merupakan salah satu tulang punggung ekonomi negara.

Pada 2019, sektor pariwisata Filipina menyumbang 12,8 persen dari total PDB. Di tahun yang sama, lebih dari 5,7 juta warga Filipina bekerja di sektor pariwisata.

Romulo-Puyat menceritakan bagaimana kementerian yang dia pimpin sempat berbeda pendapat dengan kementerian kesehatan terkait kebijakan pembukaan perbatasan.

“Sebelumnya kami tidak setuju dengan kementerian kesehatan. Kemudian, seiring pertemuan yang kami adakan setiap hari, kami semakin dekat, dan mereka sadar betapa pentingnya pariwisata. Bahwa pariwisata bukan hanya liburan, tapi juga menyediakan banyak lapangan kerja,” ungkap Romulo-Puyat.

3. Sektor pariwisata membantu negara hadapi krisis

WTTC: Pariwisata Kunci Perdamaian Dunia, Bukan Sekadar LiburanPresiden dan CEO WTTC, Julia Simpson (IDN Times/Vanny El Rahman)

Terakhir, Simpson juga menjelaskan, pandemik COVID-19 memperlihatkan betapa setiap lini di sektor pariwisata bisa berkontribusi terhadap permasalahan yang dihadapi suatu negara.

“Kita sama-sama melihat, bandara menjadi pusat vaksinasi, pesawat digunakan untuk mengangkut vaksin dan alat pelindung diri, dan kapal digunakan untuk membawa pulang orang (yang sempat terjebak di suatu negara karena kebijakan pembatasan),” kata Simpson.

"Di tengah krisis, hotel-hotel menjadi rumah bagi para tunawisma dan lebih dari seribu pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina," imbuhnya.

Baca Juga: WTTC: Sektor Pariwisata Ciptakan 126 Juta Pekerjaan Baru pada 2032

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya