Zelenskyy: Kami Siap Berdiskusi soal Ukraina sebagai Negara Netral

Zelenskyy tuntut ada jaminan keamanan dari pihak ketiga

Jakarta, IDN Times – Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina siap untuk membahas status netral, sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia. Tetapi, Zelenskyy tetap menuntut jaminan dari pihak ketiga dan hal itu dimasukkan ke dalam referendum.

“Jaminan keamanan dan netralitas, status non-nuklir negara kita. Kami siap untuk melakukannya. Ini adalah poin yang paling penting,” kata Zelenskyy, saat berbicara kepada wartawan Rusia pada Minggu (27/3/2022), dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Fakta Menarik Monster Lapis Baja Ukraina T-64BV

1. Ukraina setuju jadi negara netral, tapi bukan demiliterisasi

Zelenskyy: Kami Siap Berdiskusi soal Ukraina sebagai Negara NetralKendaraan lapis baja dengan huruf 'Z' berjalan melewati monumen tank jaman Soviet, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, kota Armyansk, Krimea, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Keterangan itu disampaikan oleh Zelenskyy dalam bahasa Rusia, seperti pidato-pidato sebelumnya yang menggunakan bahasa Rusia di hadapan warga Rusia.

Berdasarkan pengakuan Zelenskyy, agresi Rusia telah menyebabkan kehancuran kota-kota berbahasa Rusia di Ukraina, dan mengatakan kerusakannya lebih buruk daripada perang Rusia di Chechnya.

Selain pembahasan status netral, Ukraina juga sedang membahas penggunaan bahasa Rusia di Ukraina, tetapi Kiev menolak untuk membahas tuntutan Moskow lainnya, seperti demiliterisasi Ukraina.

Baca Juga: Putin Dituduh Ingin Buat Ukraina Terbelah, Bak Korsel dan Korut

2. Ukraina tidak ingin merebut wilayah yang telah dikuasai Rusia

Zelenskyy: Kami Siap Berdiskusi soal Ukraina sebagai Negara NetralVolodymyr Zelenskyy, presiden Ukraina (twitter.com/ZelenskyyUa)

Zelenskyy mengatakan kesepakatan damai tidak mungkin terjadi tanpa gencatan senjata dan penarikan pasukan.

Zelenskyy mengesampingkan upaya untuk merebut kembali semua wilayah yang dikuasai Rusia dengan paksa, dengan mengatakan itu akan mengarah pada perang dunia ketiga. Dia juga ingin mencapai ‘kompromi’ atas wilayah Donbas timur, yang saat ini dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia.

Baca Juga: Alasan Indonesia Tetap Undang Putin pada Pertemuan Puncak G20

3. Rusia larang medianya terbitkan wawancara dengan Zelenskyy

Zelenskyy: Kami Siap Berdiskusi soal Ukraina sebagai Negara NetralPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Baru-baru ini, pengawas media Rusia Roskomnadzor telah mengeluarkan kebijakan terbaru untuk tidak memublikasikan wawancara dengan Zelenskyy. Roskomnadzor juga akan meninjau semua outlet media yang memuat keterangan Zelenskyy. Peringatan itu disampaikan tanpa keterangan jelas.

Sejauh ini, beberapa media Rusia yang diketahui melakukan wawancara dengan Zelenskyy adalah Meduza, stasiun televisi Dozhd, harian Kommersant dan saluran YouTube Zygar.

Sebelumnya, Rusia telah melakukan beberapa pelarangan terhadap media, seperti penggunaan kata 'perang,' atau 'invasi' dalam aksi militer mereka di Ukraina. Rusia juga telah memutus akses layanan ke Twitter, Facebook, Instagram dan membatasi layanan Google News.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya