Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hans Kluge (Kanan), Direktur WHO Regional Eropa bersama Eva Kadilli (Kiri), Direktur Supply UNICEF (twitter.com/WHO)

London, IDN Times — Kepala Konsorsium Genomik COVID-19 Inggris (COG-UK), Sharon Peacock, mengatakan pada BBC pada Rabu (10/2) bahwa varian virus yang baru, yang telah menyapu Inggris, juga berpotensi menyapu seluruh dunia dengan segala kemungkinan. Berdasarkan data WHO, varian COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Kent, Inggris pada September 2020 kini telah terdeteksi di setidaknya 86 negara.

1. Virus lebih menular, terus bermutasi, dan mempengaruhi efektivitas vaksin

ilustrasi perusahaan farmasi AstraZeneca (pbs.org)

Melansir dari Reuters (11/2) Sharon Peacock mengatakan bahwa selama ini vaksin yang ada masih efektif dalam mengatasi varian baru di Inggris, namun mutasi dapat mengurangi efek vaksinasi. Menurut ilmuwan Robert Koch Institute (RKI), Lothar Wieler, tingkat reproduksi mutasi varian Inggris lebih tinggi 0,5 dari strain normal. Lebih lanjut, Peacock juga mengatakan bahwa varian ini lebih mudah menular atau bertransmisi. 

Melansir dari CNN, para peneliti tidak terkejut melihat COVID-19 berubah dan berevolusi karena virus bermutasi setiap saat. Namun mereka khawatir bahwa ada varian yang bermutasi hingga menyebabkan penyakit yang lebih parah dan mengganggu perlindungan yang seharusnya dapat diberikan oleh vaksin.

“Mutasi virus adalah hal yang tidak bisa dihindari, namun yang dikhawatirkan adalah varian B.1.1.7 yang telah beredar selama beberapa minggu hingga beberapa bulan mulai bermutasi lagi, dan menghasilkan mutasi baru, yang mana mempengaruhi cara kami menangani virus ini dalam hal imunitas dan efektivitas vaksin.” ungkap Peacock dalam wawancaranya di podcast BBC.

Saat ini, dua vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca masih mampu melindungi dari varian utama Inggris.

2. Pembatasan yang telah diterapkan di region Eropa mungkin tidak cukup

Editorial Team

Tonton lebih seru di