Kiev, IDN Times - Seorang wali kota Kryvyi Rih, Ukraina bernama Kostyantyn Pavlov ditemukan tewas di rumahnya pada Minggu (15/8/2021). Sementara kepolisian menemukan adanya luka tembakan di bagian dadanya, tapi belum diketahui kematiannya akibat pembunuhan atau bunuh diri.
Kostyantyn Pavlov merupakan salah satu pemimpin daerah dari Partai Opposition Platform — For Life yang diketahui sebagai partai oposisi terbesar dan menjadi partai pro Rusia di Ukraina.
Kepolisian sudah membuka investigasi kasus tewasnya Wali Kota Kryvyi Rih, Kostyantyn Pavlov yang juga merupakan anggota pemimpin Partai Opposition Platform - For Life. Wali kota berusia 48 tahun itu pada Minggu (15/8/2021) ditemukan tewas di rumahnya sendiri yang berlokasi di Desa Vilne.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang berasal dari Kryviy Rih telah mengajukan dan akan mengawasi investigasi atas kematian Pavlov di bawah kontrol pribadinya. Pavlov diketahui baru memimpin kota bagian tengah Ukraina itu sejak Desember lalu, usai berhasil memenangkan dalam pemilu daerah, dilansir dari RFE/RL.
Dikutip dari Reuters, berdasarkan gambar yang diposting dalam sosial media milik salah seorang anggota partai, Vadim Rabinovich menunjukkan Pavlov telah terbaring di lantai pada bagian pintu masuk rumahnya. Bahkan saat ditemukan terdapat pistol pada bagian samping kaki kirinya.
Namun pihak kepolisian masih belum tahu apakah kematian Pavlov terkait kasus pembunuhan atau bunuh diri. Kepolisian Ukraina juga sudah mengamankan situasi sekitar lokasi kejadian dan sudah membuka kasus penyelidikan kriminal.
Sementara Vadim Rabinovich beserta seluruh anggota Partai Opposition Platform - For Life mengatakan apabila Pavlov telah dibunuh. Sedangkan ungkapan bahwa Pavlov melakukan bunuh diri merupakan kebohongan dan setelah tertembak ia berjalan sekitar 10 meter sebelum akhirnya terjatuh, dikutip dari RT.
Kostyantyn Pavlov baru menjabat sebagai wali kota Kryvyi Rih sejak Desember 2020 lalu usai mengalahkan kandidat dari Partai Sluha Narodu yang dipimpin Presiden Zelensky. Terpilihnya Pavlov setelah wali kota terdahulu bernama Yuri Vilkul memutuskan mundur dari pencalonannya dan ikut mendukungnya dalam pemilu.
Sebelum masuk ke dunia politik, Pavlov telah bekerja dalam berbagai industri di kota itu, termasuk menjadi seorang teknisi listrik. Selama kepemimpinannya, ia sudah membuat kebijakan penggratisan transportasi umum bagi penduduk demi mengurangi tekanan finansial di saat perekonomian nasional sedang jatuh.
Insiden ini juga meningkatkan perseteruan antara pemerintah dan oposisi yang dalam beberapa bulan terakhir. Terutama setelah pada Mei lalu, Viktor Medvedchuk yang merupakan pemimpin Opposition Platform – For Life telah ditahan oleh otoritas Ukraina. Medvedchuk yang merupakan politisi pro Rusia dituding memiliki kepentingan bisnis di Krimea yang sudah dianeksasi oleh Rusia sejak 2014 lalu, dilansir dari RT.