WHO Ungkap Alasan di Balik Penamaan Varian COVID-19 Omicron

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamakan mutasi terbaru virus corona asal Afrika Selatan sebagai varian Omicron. Keputusan itu diambil pada Jumat, 26 November 2021, ketika WHO menggelar pertemuan darurat menanggapi ledakan kasus akibat varian tersebut.
Dilansir dari The New York Times, Omicron diambil dari huruf ke-15 alfabet Yunani. Sejak Mei, WHO mendesain sistem penamaan mutasi COVID-19 berdasarkan alfabet Yunani, untuk mempermudah penyebutan virus tersebut. Sama seperti mutasi asal India B.1.617 yang kemudian dikenal dengan varian Delta, huruf keempat dari alfabet Yunani.
Berdasarkan data WHO, saat ini sudah ada tujuh variant of interest dan variant of concern yang masing-masing disematkan dengan alfabet Yunani. Hal yang menarik adalah varian terbaru ini seharusnya tidak dinamakan Omicron, melainkan Nu atau Xi.
Lantas, kenapa WHO tidak menamakan varian tersebut Nu atau Xi, sesuai urutan alfabet Yunani?
1. Alasan WHO melewatkan alfabet Xi dan Nu
Berdasarkan keterangan juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, alfabet Nu dilewatkan untuk menghindari kebingungan dalam penyebutan varian asal Afrika Selatan ini. Sementara itu, alfabet Xi dilewatkan untuk menghormati Presiden China Xi Jinping.
"Nu terlalu mudah dikacaukan dengan New (baru). Dan Xi tidak digunakan karena itu adalah nama belakang yang umum,” kata Jasarevic pada Sabtu, 27 November 2021.
Di sisi lain, kata Jasarevic, WHO juga memperhatikan nilai etik dan berupaya menghindari konflik kebudayaan dalam sistem penamaan. “(Sehingga) tidak menyebabkan pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis,” tambah dia.