Anggota Knesset Israel: Kejahatan terhadap Palestina Bukan Terorisme

Gvir akan berlakukan UU Deportasi jika terpilih dalam Pemilu

Jakarta, IDN Times – Seorang anggota Knesset (parlemen) Israel, Itamar Ben Gvir, mengatakan kejahatan terhadap orang Arab bukanlah tindakan terorisme. Pernyataan itu ia sampaikan dalam wawancara di Radio Angkatan Darat pada Selasa (16/8/2022).

Dia melanjutkan bahwa pernyataannya itu mengacu pada kejadian yag telah terjadi sebelumnya. Pada 2014, pasukan Israel mengadakan Operasi Protective Edge guna memburu seorang warga Palestina.

Dalam operasi itu, sebanyak empat anak Palestina yang sedang bermain terbunuh oleh serangan roket Israel yang dianggap “tidak disengaja”. Pengadilan kemudian mengatakan, tindakan itu bukan terorisme.

“Ini membuktikan bahwa kekerasan Yahudi terhadap orang Arab bukanlah terorisme,” kata anggota Knesset dari Partai Otzma Yehudit itu, dilansir The Jerussalem Post.

Baca Juga: Tentara Israel Tembak Rekan Sendiri karena Dikira Warga Palestina

1. Ancaman deportasi 

Anggota Knesset Israel: Kejahatan terhadap Palestina Bukan TerorismeIlustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Gvir dalam kesempatan itu juga mengatakan bahwa jika terpilih dalam pemilihan umum mendatang, ia akan membuat undang-undang deportasi bagi orang-orang yang bertindak melawan negara atau tentara IDF.

“Mereka yang melempar batu dan bom molotov ke tentara akan dideportasi dari sini. Mereka yang bekerja melawan negara seperti Ofer Cassif (anggota Knesset koalisi Join List) akan dideportasi. Mungkin ke Eropa, mereka perlu kerja tangan di sana,” kata Gvir.

Namun demikian, aturan itu tidak akan berlaku untuk orang Yahudi. "Seorang Yahudi yang melemparkan batu ke tentara IDF akan duduk di penjara selama bertahun-tahun (di Israel)," tambahnya.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsi, Remaja 17 Tahun Palestina Tewas 

2. Beberapa anggota parlemen yang mau dideportasi olehnya 

Anggota Knesset Israel: Kejahatan terhadap Palestina Bukan TerorismeAnggota Knesset Israel, Itamar Ben Gvir. (Twitter.com/itamarbengvir)

Selain Ofer Cassif, anggota Knesset lain yang dikatakan Ben-Gvir akan dideportasi adalah ketua Joint List, Ayman Odeh. Join List merupakan aliansi empat partai politik mayoritas Arab di Israel.  

Dia akan mendeportasinya "dengan kereta api.". Selain Cassif dan Odeh, Gvir mengatakan dia juga akan mendeportasi sekte Neturei Karta yang anti-Zionis.

Menanggapi hal tersebut, kandidat dari Partai Meretz, Zehava Galon, justru mengatakan Gvir sudah sepantasnya diusir dari Knesset.

"Hukum rasial? Undang-undang deportasi dan memilih pengkhianat? Sudah waktunya untuk mengusir Ben-Gvir dari Knesset," ungkapnya.

Baca Juga: Parlemen Bubar, Yair Lapid Akan Jadi PM Israel Gantikan Bennett

3. Pemilihan pada 1 November 

Anggota Knesset Israel: Kejahatan terhadap Palestina Bukan TerorismeIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemilihan umum Israel akan berlangsung pada 1 November 2022 mendatang. Pemilihan itu diadakan setelah mundurnya Naftali Bennett dari kursi perdana menteri beberapa bulan lalu, yang kemudian digantikan oleh Yair Lapid.

Surat kabar Maariv pada Jumat lalu menerbitkan hasil jajak pendapat, di mana Partai Likud akan mendapatkan 33 kursi, Blue and White The New Hope dan Partai Zionis akan mendapatkan masing-masing 10 kursi, dan Shas dengan sembilan kursi.

Sementara itu, Persatuan Taurat Yudaisme dan Buruh akan mendapatkan tujuh kursi, Join List enam kursi, Yisrael Beytenu lima kursi, dan Ra'am dan Roh Zionis akan mendapatkan empat kursi.

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya