Jepang Jatuhkan Sanksi ke Pihak yang Punya Hubungan dengan Hamas 

Meniru langkah Amerika Serikat

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Jepang menjatuhkan sanksi kepada sembilan orang dan sebuah perusahaan atas dugaan berhubungan dengan Hamas. Sanksi tersebut muncul usai Amerika Serikat (AS) melakukan hal serupa beberapa waktu lalu. 

“Sanksi yang dijatuhkan akan membekukan aset milik individu dan perusahaan yang telah membantu mendanai Hamas,” kata kementerian pada Selasa (31/10/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Tokyo telah berusaha mengambil tindakan tegas dalam perang Israel-Hamas. Mereka mencoba menyeimbangkan hubungan dengan AS dan hubungannya dengan mitra pemasok energi di Timur Tengah.

1. Jepang abstain dalam vote resolusi PBB

Jepang Jatuhkan Sanksi ke Pihak yang Punya Hubungan dengan Hamas Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB. (un.org)

Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober dan menyerukan pembebasan segera para tawanan. Ia juga menyatakan keprihatinan atas kematian warga sipil di Gaza dan memburuknya situasi kemanusiaan di daerah tersebut.

Pekan lalu, para pejabat Jepang meminta Israel untuk menghentikan serangannya terhadap Gaza agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke wilayah yang terkepung tersebut.

Namun, Tokyo pada Jumat abstain dalam pemungutan suara mengenai resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dalam konflik Israel-Hamas.

Kementerian Luar Negeri Jepang, Kamikawa Yoko, mengatakan negaranya abstain karena kegagalan resolusi tersebut yang secara eksplisit mengecam Hamas. Hal ini juga sejalan dengan sikap sejumlah negara termasuk Australia dan India.

Resolusi tidak mengikat yang diusulkan oleh Yordania disetujui dengan suara terbanyak di mana 120 suara mendukung.

Baca Juga: Nestapa Warga Gaza: Setiap 15 Menit Kami Menangis Ketakutan

2. Krisis berlanjut

Jepang Jatuhkan Sanksi ke Pihak yang Punya Hubungan dengan Hamas Warga Gaza di tengah krisis air. (twitter.com/@wafa_Gaza)

Krisis di Jalur Gaza masih terus berlanjut. Korban tewas di pihak Palestina terus bertambah. Otoritas kesehatan Gaza mengatakan, 8.306 orang, termasuk 3.457 anak di bawah umur, telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

Para pejabat PBB mengatakan, lebih dari 1,4 juta penduduk sipil Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa telah kehilangan tempat tinggal, menurut laporan Reuters.

Meningkatnya jumlah korban tewas telah memicu seruan dari AS, sekutu utama Israel, negara-negara lain dan PBB agar menghentikan pertempuran agar memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan mencapai daerah kantong tersebut.

3. Pertempuran semakin sengit

Jepang Jatuhkan Sanksi ke Pihak yang Punya Hubungan dengan Hamas ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Hamas mengatakan, pasukannya di Gaza menembakkan rudal anti-tank ke pasukan Israel pada Selasa pagi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata. Hal ini semakin memperdalam krisis kemanusiaan di wilayah Palestina.

Israel telah memperluas operasi darat di Gaza sebagai upaya untuk membalas Hamas di Gaza atas serangan senjata mematikan tiga minggu lalu. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Saksi mata mengatakan, pasukan Israel menargetkan jalan utama utara-selatan Gaza pada Senin dan menyerang Kota Gaza dari dua arah.

Israel juga mengatakan, pasukannya membebaskan seorang tentara dari tawanan Hamas, salah satu dari 239 sandera.

Baca Juga: Bantuan ke Gaza Dikirim Pekan Ini, Menlu: Kita Cari Waktu yang Pas

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya