Menlu China Ingin Beijing-Washington Perbaiki Hubungan melalui Dialog

China harapkan dialog komprehensif kurangi kesalahpahaman

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi, mengunjungi Gedung Putih pada Jumat (27/10/2023). Dalam pertemuan itu, ia bertemu dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.

Wang menegaskan China dan AS harus melakukan dialog mendalam dan konprehensif untuk memastikan hubungan baik keduanya dan mengurangi kesalahpahaman. Wang mengatakan kedua negara memiliki kepentingan dan tantangan bersama yang penting yang perlu diselesaikan bersama.

“China dan AS perlu melakukan dialog. Kita tidak hanya harus melanjutkan dialog, dialog juga harus mendalam dan komprehensif,” kata Wang melalui seorang penerjemah, dikutip Reuters.

Baca Juga: Presiden AS dan Menlu China Bakal Bertemu, Bahas Apa?

1. Pembicaraan konstruktif

Sebelum Wang berbicara, Blinken mengatakan bahwa dia menantikan pembicaraan konstruktif dengan mitranya dari China itu. Dalam kesempatan itu pula, Blinken menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan Perdana Menteri China, Li Keqiang.

Setelah Wang berbicara, Blinken menjawab setuju dengan pernyataan Wang. "Saya setuju dengan apa yang dikatakan Menlu (China)," ungkapnya, dikutip The Japan Times.

Kunjungan tiga hari Wang adalah yang terbaru dari serangkaian keterlibatan diplomatik antara kedua rival strategis tersebut ketika mereka berupaya mengelola perbedaan untuk menghindari konflik.

Kunjungan terbaru ini untuk mempersiapkan pertemuan puncak antara Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping pada bulan November.

Baca Juga: Gelar Komunikasi Tingkat Tinggi, Menlu China Akan Kunjungi AS

2. Beijing diharapkan bisa cegah eskalasi konflik Isrel-Hamas

Menlu China Ingin Beijing-Washington Perbaiki Hubungan melalui DialogTank-tank tempur Israel bersiaga di Kibbutz Beeri di Israel selatan, pada 14 Oktober 2023. (REUTERS/VIOLETA SANTOS MOURA)

Konflik Israel dan Hamas telah menambah dinamika baru dalam hubungan kedua negara adidaya. Washington berharap Beijing dapat menggunakan pengaruhnya dengan Iran untuk mencegah eskalasi perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Perang antara Israel dan Hamas masih terus berlanjut. Menurut laporan terbaru, korban sipil tewas di Gaza telah mencapai 7 ribu orang. 

Wang juga akan bertemu dengan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan di hari yang sama. Dia juga diperkirakan akan berbicara dengan Biden selama kunjungannya ke Gedung Putih, meskipun tidak jelas seberapa besar interaksi mereka nantinya.

Prioritas pemerintahan Biden terhadap Beijing adalah mencegah persaingan yang ketat antara dua negara dengan ekonomi terbesar dan perselisihan mengenai sejumlah masalah, termasuk isu perdagangan, Taiwan, dan Laut China Selatan.

3. China punya kemampuan untuk cegah konflik di Timur Tengah

Menlu China Ingin Beijing-Washington Perbaiki Hubungan melalui DialogDelegasi Iran dan Arab Saudi menandatangani kesepkatan untuk kembali membangun hubungan diplomatik kedua negara. Kesepakatan ditengahi oleh China, Jumat 10 Maret 2023 (Twitter.com/Zhang Heqing).

Analis kebijakan di China dan AS mengatakan kedua belah pihak mempunyai kepentingan yang sama dalam mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah. China sebagai pembeli minyak utama dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap Iran.

“Tiongkok tentu saja berkepentingan untuk mencegah konfrontasi langsung AS-Iran, karena mereka adalah konsumen utama minyak dan hal itu akan meningkatkan harga minyak,” kata Jon Alterman, kepala program Timur Tengah di Center for Strategic and International Studies Washington.

Shi Yinhong, profesor hubungan internasional di Universitas Renmin China, juga mengatakan bahwa penggunaan pengaruh Beijing terhadap Iran adalah satu-satunya harapan AS yang serius dan praktis terhadap China mengenai situasi Timur Tengah.

Kunjungan Wang ke Washington terjadi setelah beberapa pejabat tinggi AS, termasuk Blinken, mengunjungi Beijing dalam beberapa bulan terakhir.

Para analis memperkirakan pembicaraan Wang akan fokus pada persiapan pertemuan antara Biden dan Xi di sela-sela KTT negara-negara Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di San Francisco pada 11-17 November. Ini akan menjadi pertemuan pertama Biden dan Xi, mereka terakhir kali bertemu pada KTT G20 di Bali tahun 2022.

Baca Juga: AS Undang Menlu China Wang Yi ke Washington, Ada Apa?

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya