Netanyahu: Gaza Akan Berada di Bawah Kendali Israel setelah Perang

Belum ada tanda-tanda gencatan senjata

Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa Gaza akan berada di bawah kendali Israel untuk jangka waktu yang tidak terbatas setelah perang tersebut. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah wawancara bersama ABC News, Senin (6/11/2023).

“Kita telah melihat apa yang terjadi jika Israel tidak mempunyai tanggung jawab keamanan. Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, apa yang kita hadapi adalah ledakan teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan,” ungkap Netanyahu, dilansir The Jerusalem Post.

Perang di Gaza sejauh ini telah berlangsung tepat satu bulan. Krisis terus berlanjut, dan belum ada tanda-tanda akan dilakukannya gencatan senjata di antara kedua pihak yang bertikai.

Baca Juga: Warga Israel Geruduk Rumah PM Benjamin Netanyahu

1. Tidak akan ada gencatan senjata

Netanyahu: Gaza Akan Berada di Bawah Kendali Israel setelah PerangTank-tank tempur Israel bersiaga di Kibbutz Beeri di Israel selatan, pada 14 Oktober 2023. (REUTERS/VIOLETA SANTOS MOURA)

Netanyahu telah berulang kali menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menyetujui aksi gencatan senjata karena dianggap sama saja menyerah terhadap Hamas.

Pada Senin, terjadi pembicaraan antara Presiden AS Joe Biden dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait kemungkinan menciptakan jeda taktis dalam serangan di Jalur Gaza.

Netanyahu kemudian mengatakan bahwa dia terbuka untuk menerima jeda taktis kecil di Gaza untuk aliran bantuan kemanusiaan.

Namun demikian, Netanyahu mengatakan kepada ABC News bahwa dia akan terus menolak gencatan senjata yang lebih luas sampai Hamas membebaskan semua sandera yang ditahannya.

Baca Juga: Daftar Negara yang Tarik Diplomatnya dari Israel

2. Korban sipil terus bertambah

Netanyahu: Gaza Akan Berada di Bawah Kendali Israel setelah PerangSuasana Rumah Sakit di Gaza. (twitter.com/@ICRC)

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Jumlah korban tewas di Gaza mencapai angka yang suram, yakni lebih dari 10.000 orang tewas. 4.104 di antaranya merupakan anak-anak dan 2.641 adalah wanita.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan Gaza sekarang menjadi kuburan bagi anak-anak. Ia menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata.

Guterres juga mengatakan penyeberangan Rafah dengan Mesir tidak cukup untuk menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah kantong Palestina.

3. Perang masih berlanjut

Netanyahu: Gaza Akan Berada di Bawah Kendali Israel setelah PerangApi dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww)

Konflik terus berlanjut hingga saat ini. Baik Israel maupun militan Hamas yang menguasai Gaza telah menolak tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata.

Pada Senin, Pemerintahan Biden telah mengatakan kepada Kongres AS bahwa mereka berencana mengirim bom presisi senilai 230 juta dolar ke Israel menyikapi situasi saat ini di kawasan, sebagaimana dikutip Middle East Eye.

Washington bermaksud mengirim Spice Family Gliding Bomb Assemblies, sejenis senjata berpemandu presisi yang ditembakkan oleh pesawat tempur. Produsen senjata Rafael USA akan mentransfer bom tersebut ke perusahaan mitranya di Israel.

Baca Juga: Netanyahu Sebut Serangan Israel ke Gaza Baru Permulaan

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya