Perusahaan Cokelat Cadbury Dituduh Pekerjakan Anak di Bawah Umur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perusahaan Cadbury, yang memproduksi permen cokelat, menghadapi tuduhan mempekerjakan anak di bawah umur. Anak-anak di bawah 10 tahun itu ditugaskan untuk memanen kakao di lahan pertanian perusahaan tersebut.
Tuduhan itu muncul usai sebuah rekaman yang dirilis menunjukkan anak-anak di sebuah pertanian di Ghana menebang pohon kakao menggunakan parang. Mereka bekerja di lahan yang menyuplai perusahaan Mondelez International, pemilik perusahaan Cadbury.
Menurut aktivis, petani tidak mampu mempekerjakan orang dewasa. Para petani hanya dibayar di bawah dua poundsterling sehingga mempekerjakan anak-anak merupakan alternatif, dilansir The Guardian, Minggu (3/4/2022).
1. Beberapa anak yang dipekerjakan masih balita
Ayn Riggs, seorang aktivis sekaligus pendiri dari organisasi Slave Free Chocolate, menggambarkan rekaman yang diperoleh dari siaran Channel 4 sangat mengerikan.
Dia menggambarkan bagaimana pekerja anak yang masih balita memegang pisau, kadang-kadang setengah dari tinggi badan mereka.
"Perusahaan cokelat berjanji untuk membersihkan (pekerja anak) lebih dari 20 tahun yang lalu. Mereka tahu bahwa mereka mendapat untung dari pekerja anak dan telah mengingkari janji mereka,” kata Riggs kepada The Observer, dikutip Al Mayadeen.
Baca Juga: Uganda: Turis Saudi Tewas Diinjak Gajah
2. Anak-anak bekerja tanpa pelindung
Editor’s picks
Di salah satu lahan pertanian yang diduga menyuplai Mondelez, dua anak didokumentasikan tengah menyiangi perkebunan menggunakan parang. Sementara, anak-anak lainnya terlihat tengah mengupas kakao serta memanennya dari pohon.
Dokumentasi itu mencatat bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang mengenakan alat pelindung.
Seorang anak perempuan mengaku kakinya terpotong saat menggunakan parang panjang. Yang lain mengatakan terlalu takut untuk berbicara tentang pemaksaan bekerja di pertanian.
3. Perusahaan akan lakukan penyelidikan
Seorang juru bicara Mondelez mengatakan, mereka secara eksplisit telah melarang pekerja anak dalam operasinya dan telah berusaha tanpa henti untuk menentang hal ini.
Program keberlanjutan Mondelez, yang disebut Cocoa Life, menyatakan bahwa tidak ada jumlah pekerja anak dalam rantai pasokan kakao yang boleh diterima. Atas kasus itu, perusahaan menyatakan prihatin dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pengungkapan ini muncul usai industri cokelat mengalami lonjakan pembelian tahun ini. Lebih dari 300 juta poundsterling dihabiskan untuk membeli telur Paskah dan cemilan cokelat di Inggris.
Baca Juga: Kelompok Ekstremis Kongo Bantai Satu Desa Malam Hari, 21 Orang Tewas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.