Sinai Utara Mesir Bergejolak di Tengah Perhelatan KTT COP27 

Empat pasukan Mesir tewas dalam serangan ISIS 

Jakarta, IDN Times – Semenanjung Sinai Utara, Mesir, terus mengalami pergolakan akibat konflik yang terjadi antara kubu pemerintah dengan milisi Negara Islam (ISIS).

Pada Minggu, dilaporkan terjadinya ledakan IED (improvised explosive device) yang membuat seorang perwira Mesir, Letnan Kolonel Assem Mohamed Essameldin, harus meregang nyawa bersama dengan tiga milisi pro-pemerintah lainnya.

Essameldin merupakan kepala Batalion Petir 103, salah satu unit pasukan khusus kontra terorisme Mesir. Ia tewas di lokasi usai mengalami luka kritis.

Gejolak pemberontakan itu kian terjadi di tengah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi iklim (KTT) COP27 di Kota Sharm El-Sheik di Sinai Selatan.

1. Keempatnya tewas usai menyisir sebuah desa 

Sinai Utara Mesir Bergejolak di Tengah Perhelatan KTT COP27 Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Middle East Eye, Senin (7/11/2022), belum ada laporan lebih lanjut terkait insiden tersebut. Begitu pula dengan Media Mesir yang juga belum memberikan informasi.

Sumber keamanan menolak memberikan komentar. Namun, suku di wilayah itu mengatakan, keempatnya tewas usai menyisir sebuah desa untuk mencari bahan peledak.

Tiga milisi suku yang tewas bersama Essameldin diidentifikasi bernama Tawfik Shaheen dari suku Rebaya, Amer Emira dari suku Amareen, dan Hussein Salem dari suku Marazqa.

Ketiganya merupakan milisi Bir Al-Abd Union yang merupakan payung dari beberapa suku yang bekerja sama dengan intelijen militer dan pasukan polisi untuk memburu ISIS.

Pemakaman besar-besaran yang dihadiri oleh puluhan orang diselenggarakan pada Minggu malam.

Baca Juga: Aktivis Arab Spring Mesir yang Dipenjara Mulai Mogok Makan-Minum

2. Kerap menargetkan militer Mesir 

Sinai Utara Mesir Bergejolak di Tengah Perhelatan KTT COP27 Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Essameldin menjadi pemimpin ketiga dari unit Batalion Petir 103 yang tewas, setelah sebelumnya Kolonel Rami Hassanein terbunuh pada 2016 dan Kolonel Ahmed Mansi terbunuh pada 2017.

Serangan IED adalah strategi umum bagi militan di Sinai Utara untuk menargetkan personel militer dan polisi. Dalam empat tahun terakhir, militan juga menargetkan anggota milisi pro-pemerintah.

Milisi pro-pemerintah dilibatkan sejak 2017 dengan dipersenjatai oleh pemerintah. Mereka tergabung dalam penyergapan dan serangan terhadap militan, serta mengumpulkan data intelijen.

3. Serangan di tengah perhelatan KTT COP27 

Sinai Utara Mesir Bergejolak di Tengah Perhelatan KTT COP27 Pembukaan KTT COP27 pada Minggu (6/11/2022) di Kota Sharm El-Sheik, Mesir. (UNFCCC.int/UN Climate Change)

Ketika para pemimpin dari seluruh dunia bertemu di Sharm El-Sheik, wilayah Sinai Utara masih didera perang tanpa akses ke masyarakat sipil dan jurnalis independen.

COP27 merupakan KTT Iklim yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa setiap tahun. Pada tahun ini diadakan pada 6-18 November. Acara itu akan dihadiri lebih dari 190 negara, menurut Egypt Independent.

Sementara itu, ISIS tetap aktif di desa Gelbana yang dekat dengan Terusan Suez. Wilayah itu hanya 480 kolometer dari lokasi COP27 .

Penduduk Sinai Utara harus menanggung beban selama delapan tahun di wilayah antara angkatan bersenjata Mesir dan Provinsi Sinai, cabang lokal ISIS.

Militan pertama kali mulai melancarkan serangan pada 2011 ketika mereka masih terkait dengan al-Qaeda. Kemudian, mereka setia kepada ISIS dan mulai dikenal sebagai Provinsi Sinai.

Baca Juga: Keren, Mahasiswa Universitas BSI Jadi Delegasi RI di COP27 PBB Mesir

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya