Survei: Mayoritas Warga Israel Ingin Berdamaia dengan Palestina

Upaya damai akan menaikkan dukungan terhadap Bennett-Lapid

Jakarta, IDN Times - Sejumlah besar warga Israel ingin melihat Perdana Menteri Naftali Bennett kembali mengupayakan proses perdamaian dengan presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Konflik Palestina-Israel telah terjadi selama puluhan tahun dan selama itu pula telah berjatuhan banyak korban di kedua pihak.

Keterangan tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Geneva Initiative dan Mano Geva. Jajak pendapat dilakukan pada Desember dengan melibatkan 504 responden, sebagaimana dikutip dari The Jerusalem Post, Selasa (21/12/2021).

Lalu bagaimana hasil surveinya?

Baca Juga: Israel Tawarkan Vaksin Dosis Keempat untuk Perangi Varian Omicron

1. Mayoritas mendukung upaya perdamaian 

Survei: Mayoritas Warga Israel Ingin Berdamaia dengan PalestinaIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari 504 responden, 51 persen mengaku mendukung pertemuan potensial antara PM Benett dengan Abbas. Sementara, 39 persen mengaku menentang pertemuan tersebut. 

Menariknya adalah 40 persen pemilih Yamina dari partai sayap kanan Bennett juga mendukung pertemuan kedua pemimpin negara tersebut.

Selain itu, 43 persen responden mencatat bahwa langkah menuju perdamaian dengan Palestina akan memperluas dukungan untuk pemerintah Bennett-Lapid di antara orang Israel. Sebaliknya, 37 persen mengatakan akan menurunkan dukungan. 

Jika pertemuan antara Bennett dan Abbas terlaksana, maka itu tidak akan menjadi pertemuan yang pertama bagi kedua negara. Pada Agustus lalu Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, telah mengadakan pertemuan yang dinilai langka dengan Abbas di Ramallah. 

Tidak mengherankan, sebagian besar pemilih yang berafiliasi dengan lebih banyak partai berhaluan kiri, seperti Partai Buruh, Yesh Atid, dan Gantz's Blue and White, menyatakan mereka akan mendukung pemerintah jika langkah seperti itu dilakukan.

2. Mayoritas juga mendukung dialog dengan Hamas 

Survei: Mayoritas Warga Israel Ingin Berdamaia dengan PalestinaIlustrasi saling berjabat tangan (pexels.com/Oleg Magni)

Responden juga ditanya tentang penanganan organisasi Hamas, publik Palestina, dan komentar Donald Trump pada Netanyahu.

Hampir setengah dari responden (49 persen) menyatakan mereka mendukung pendekatan yang transparan dan terbuka untuk dialog dengan Hamas, sementara 40 persen menyatakan mereka menentang dialog apa pun.

Dari responden yang mendukung dialog, 57 persen responden menyatakan bahwa dialog dengan Hamas akan bermanfaat untuk menambah wawasan publik Palestina, sementara 43 persen tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Terakhir, dua pertiga responden (67 persen) menyatakan mereka setuju bahwa kepala oposisi Benjamin Netanyahu tidak pernah ingin berdamai, seperti yang dinyatakan oleh mantan presiden AS Trump.

3. Survei warga Palestina: Mayoritas ingin Abbas mengundurkan diri

Survei: Mayoritas Warga Israel Ingin Berdamaia dengan PalestinaMahmoud Abbas, presiden Palestina (twitter.com/News Track)

Dilansir AP News, pada September lalu, Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina melakukan survei terhadap warga Palestina terkait kepemimpinan Mahmoud Abbas. Hasilnya, sebanyak 78 persen warga menginginkan Abbas mengundurkan diri dan hanya 19 persen yang setuju dia lanjut menjabat.

Survei yang dirilis pada Selasa (21/9/2021) tersebut juga menemukan bahwa dukungan untuk Hamas, partai saingan Abbas, meningkat beberapa bulan setelah perang Gaza 11 hari pada bulan Mei.

Sebanyak 45 persen warga Palestina percaya bahwa Hamas harus memimpin dan mewakili mereka, sementara hanya 19 persen yang mendukung kepemimpinan Fatah, partai Mahmoud Abbas.

Terlepas dari popularitasnya yang menurun dan penolakannya untuk mengadakan pemilihan, masyarakat internasional masih memandang Abbas yang berusia 85 tahun sebagai pemimpin perjuangan Palestina dan mitra penting dalam proses perdamaian dengan Israel.

Otoritas Palestina di bawah Fatah mengelola bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki di bawah perjanjian sementara yang ditandatangani dengan Israel pada puncak proses perdamaian pada 1990-an. Hamas mengusir pasukan Fatah dari Gaza ketika merebut kekuasaan di sana pada 2007, setahun setelah memenangkan pemilihan parlemen.

Baca Juga: 3 Anggota Hamas Tewas Akibat Penembakan di Kamp Pengungsi Palestina

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya