Surat Terbuka Untuk Ahok

Terimakasih Pak Ahok...

Apa kabar, Pak Ahok? Semoga Pak Ahok selalu berada dalam lindungan Tuhan dan sehat. Pak Ahok, saat saya mengetahui Bapak dijatuhi vonis hukuman 2 tahun penjara, saya hanya dapat memikirkan 1 hal. Yaitu keluarga Pak Ahok. Saya tahu, jauh dari hari vonis yang diputuskan, Bapak sudah menyiapkan mental untuk keluarga. Sungguh bersyukurnya mereka dididik dengan tempaan seperti itu karena hal-hal yang menjatuhkan seperti ini atau terlepas apapun bentuknya mereka akan menghadapinya kelak di masa depan. Beruntung pula, Bapak memiliki istri yang tidak hanya cantik diluar tetapi kuat juga di dalam. 

Pak Ahok tercinta, saya mewakili pemuda yang merupakan generasi Bangsa Indonesia ingin menyampaikan rasa simpati dan empati kepada Bapak. Rasa simpati dan empati yang saya sampaikan bukan semata-mata karena agama yang sama dan iman dengan satu tujuan. Tetapi lebih kepada tentang rasa kepedulian kami terhadap Bapak. Kami ingin memberi keyakinan kepada Bapak bahwa Pak Ahok tidak sendiri. Mungkin beberapa dari kami bukanlah warga Jakarta asli. Tetapi kami selalu mengikuti langkah produktif Bapak selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta. 

Pak Ahok, saya juga bukan salah satu orang yang selalu mengikuti arus atau dalam artian, saya bukanlah orang yang selalu pro/ kontra atas suatu keputusan baik benar maupun salah. Tetapi, dari surat ini saya ingin menyampaikan bahwa selalu ada pelajaran dari suatu cobaan yang bisa diambil. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pak Ahok, saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada Bapak. Pak Ahok dikenal sebagai salah satu pemimpin yang jujur dan tegas meskipun acapkali pengucapan atau pemilihan kosakata yang dilontarkan dianggap sedikit kurang sopan bagi sebagian orang. Dan Indonesia sangat merindukan pemimpin yang jujur, tegas dan santun. Setidaknya kami bersyukur, bahwa kami masih memiliki harapan untuk memiliki pemimpin yang jujur dan tegas seperti Bapak.

Jika memang sekarang Pak Ahok harus dipenjara, saya ingin berbicara kepada pemuda Indonesia yang mendukung Bapak. Saya ingin mengatakan bahwa tidak perlu mencari-cari lagi kesalahan atau bertanya mengapa harus terjadi dan mencemaskan nasib negara ini. Pernyataan ini bukanlah suatu perasaan yang tidak berdasar. Perasaan ini berdasarkan rasa syukur saya bahwa Pak Ahok saat ini sedang ditempa mental kesantunannya lewat hal ini. Sudah saya sebutkan diatas, Indonesia membutuhkan pemimpin jujur, tegas dan santun. Pak Ahok sudah memiliki 2 hal tersebut yaitu jujur dan tegas.

Mungkin, lewat vonis hukuman ini, Pak Ahok dapat memantaskan diri untuk menjadi "I am The Full Package" alias pemimpin ideal Indonesia yang tidak hanya jujur dan tegas tetapi dapat pula menjaga kesantunannya dalam beberapa waktu ke depan. Saya mewakili pemuda Indonesia yang menjadi generasi penerus bangsa boleh berbangga pernah memiliki pemimpin sejujur dan berdedikasi tinggi untuk masyarakat, meskipun masih sebatas wilayah Jakarta. setidaknya, kami penerus bangsa memiliki harapan dan kepercayaan diri untuk dapat melayani rakyat dengan baik seandainya di masa depan kami adalah salah satu pemimpin rakyat di negara ini.

Bahkan, Jika kami di masa depan bukanlah seorang pemimpin, setidaknya ajaran yang Bapak perlihatkan kepada kami tentang kepedulian kepada sesama dapat kami pegang teguh untuk modal kami baik dalam lingkungan sekolah, kerja, dan masyarakat. 

Lewat pribadi Pak Ahok, kami sangat menjunjung tinggi arti kejujuran. Dari cara kerja Bapak Ahok yang tidak mengenal lelah, memotivasi kami sebagai generasi penerus bangsa untuk tidak malas belajar dan tidak ingin bersikap apatis lagi terhadap negara kita sendiri. Terimakasih Pak Ahok, Bapak menyadarkan kami untuk belajar tentang apa arti dari tanggung jawab dan berhak ikut serta untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada negara ini. Terimakasih Pak Ahok, Bapak telah menanamkan kepada kami tentang nilai-nilai kepemimpinan yang sesungguhnya, bahwa memimpin bukan tentang berkuasa, tetapi melayani. 

Emiliani Monika Paramita Photo Writer Emiliani Monika Paramita

Alumni Politeknik Negeri Malang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya