Tantangan Besar Menunggu Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024

Secara regional ASEAN memerlukan kepemimpinan yang smart

Setelah lama menunggu dengan hati berdebar-debar, tanggal 20 Maret, pukul 22 22 WIIB, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Haji Hasyim Asari memulai Sidang Terbuka untuk
mengumumkan pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2024, yaitu Jenderal
Purnawirawan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih dan Gibran Rakabuming Raka
sebagai wakil presiden terpilih.

Dengan pengumuman tersebut menjadi resmilah keduanya sebagai pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden dengan jumlah suara  96.214.691 suara atau 58,6 persen. Jumlah suara ini  menjadi terbesar di dunia, setelah sebelumnya sebanyak 86 juta dipegang Presiden AS Joeph Biden Jr di tahun 2020. Jadi kemenangan ini adalah benar-benar suatu landslide. Mungkin hanya Presiden Putin yang menang dengan 87 persen melebihi jumlah tersebut, akan tetapi saya kira dari jumlah pemilih Rusia yang lebih kecil kalau saya tidak keliru. Tetapi ya susah dibandingkan dengan Rusia dengan sistem demokrasinya yang masih sangat diatur.

Tetapi, setelah enam bulan begitu presiden dan wakil presiden baru dilantik, maka langsung harus menghadapi tantangan berat yang harus dilaksanakan, baik dari program yang sudah dijanjikan maupun dari tantangan yang memang telah menghadang. Program pengentasan kemiskinan, makan siang gratis buat anak sekolah dan perempuan hamil harus segera dilaksanakan sesuai janji mereka. Tetapi juga permasalahan dari pemerintahan sebelumnya seperti rendahnya rasio penerimaan pajak terhadap PDB, angsuran dan pembayaran bunga pinjaman, dan sebagainya.

Program pengentasan kemiskinan tidak akan sekaligus menyumbang laju pertumbuhan yang berarti, yang terakhir ini harus dari investasi swasta dan dari penanaman modal asing langsung.

Semua ini harus ditanggapi langsung dengan membangunan pemerintahan yang kuat,
profesional dan bersih. Satu dua posisi ingin saya singgung, dimulai dengan jawaban
terhadap tantangan peningkatan penerimaan pajak, tentu harus ditemukan seorang
profesional, berintegritas, dan jujur serta berani sebagai menteri keuangan. Rasio pajak
terhadap GDP yang dicapai saaat ini menurut saya tidak bisa diterima, harus bisa dinaikkan tanpa harus menaikkan tarif pajak.

Menjawab tantangan kesehatan masyarakat menuntut Menteri Kesehatan yang mumpuni. Terus terang, saya melihat menteri yang sekarang telah menunjukkan kinerjanya yang bagus, meskipun mungkin IDI menuntut agar diganti dengan seorang dokter. Menurut saya meki tidak popular Presiden harus berani memutuskan, teruskan tenaga yang terbukti bagus dan angkat yang professional dan jujur, itu yang harus diingat.

Saya terus terang sudah lebih tiga puluh tahun menjadi seorang guru besar yang mengajar
di perguruan tinggi, tetapi saya tidak paham apa program pendidikan sekarang dengan
konsep kampus merdeka dan merdeka belajar. Jadi kita perlu Mendikbud yang mengerti
permasalahan dan tantangan pendidikan, bukan dengan program yang hanya
membingungkan. Presiden terpilih Prabowo sudah sejak lama selalu menekankan
peningkatan pendidikan sciences, hard sciences, mathematics dan medical science.
Mendagri dengan revenue sharing dan kenyataan bahwa pelaksanaan program dan proyek
terpusat di daerah, tentu harus seorang yang sangat mengetahui permasalahan daerah dan pandai melakukan koordinasi kepemimpinan. Menteri sosial yang biasanya menguasai anggaran besar tentu harus benar-benar dipegang orang yang berintegritas dan jujur.

Kita memerlukan Menlu yang punya reputasi internasional karena baik di tingkat regional
maupun global, Indonesia diharapkan memainkan peran yang berarti. Dalam hal ini menurut saya kita boleh meniru praktik di AS, di mana presiden selalu juga melaksanakan diplomasi global secara aktif. Tentu saja menteri perdagangan yang menguasai permasalahan perdagangan dunia, mencari akses pasar untuk produk-produk  hasil program hilirisasi industri dan menghadapi tuntutan negara maju yang sering aneh dalam dispute settlement di WTO.

Tentu saja menteri perindustrian yang mengerti permasalahan hilirisasi, pengembangan
industri downstream dan tuntutan SDM-nya. Presiden terpilih telah mengantongi
kemampuan melaksanakan hal tersebut selama menjadi menteri pertahanan, semoga beliau akan melanjutkannya sebagai kepala pemerintahan dan negara, diplomasi politik, ekonomi dan perdamaian. Alangkah bagusnya kalau pemimpin kita bisa berperan dalam mengusahakan perdamaian di Ukraina dan di Timur Tengah, dua area yang terus-terusan mengalami peperangan atau konflik militer. Secara regional ASEAN memerlukan kepemimpinan Indonesia yang imaginatif, smart dan lincah menghadapi tantangan global.

Jadi diperlukan the best and the brightist Indonesia has untuk memperkokoh pemerintahan Prabowo-Gibran. Itu saja, tidak lebih, tidak kurang. Dan, kita punya mereka ini, asal tidak ada pilih kasih atau favoritism, apalagi nepotisme. Tetapi saya percaya kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. God bless Prabowo-Gibran. God bless Indonesia. (Dradjad, 22/03/2024).

Guru Besar Ekonomi Emeritus FEBUI, Jakarta, dan Guru Besar Tamu Ekonomi Internasional, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya