Berburu Hoki Giveaway, Kebahagiaan Tak Terduga saat Pandemik

#SatuTahunPandemik COVID-19

Semenjak pandemik menyapa, praktis segala lini kehidupan masyarakat dunia berubah, tak terkecuali Indonesia. Yang paling kentara bagiku adalah dimulainya penerapan working from home (WHF).

Karena sebelumnya bekerja di beberapa startup, cara bekerja seperti ini sudah tak asing lagi buatku. Kebetulan juga, aku suka dengan sistem kerja ini. Setidaknya, WFH memberikan kesempatan bagi orang-orang yang tidak bisa berkonsentrasi di keramaian. Selain itu, WFH memungkinkanku bekerja dengan lancar dan punya cukup sisa waktu.

Sisa waktu yang dimaksud ini adalah detik, menit, atau jam yang kita pakai untuk bangun pagi, bersiap berangkat ke kantor, perjalanan berangkat, dan pulang. Sisa waktu ini menjadi lebih berharga ketika digunakan untuk beristirahat serta melakukan banyak eksperimen baru.

Ngomong-ngomong soal eksperimen, kebetulan aku adalah orang yang senang mencoba hal baru dan suka penasaran. Karena itu, eksperimen yang aku lakukan adalah mengikuti sejumlah giveaway di Instagram.

Gara-gara mengikuti giveaway ini, beberapa teman menjulukiku sebagai anak hoki. Ini lantaran aku sering menang. Beberapa hadiah yang sudah pernah aku dapatkan adalah sabun pembersih wajah, hand sanitizer dan alkohol keluaran terbaru, masker, hingga lulur. Kalau yang lebih besar, ada set skincare dan set makeup. Mereknya pun bervariasi dan tidak pernah dari satu brand yang sama.

Bukan itu saja, sih sebenarnya. Karena ikut giveaway, aku juga berkesempatan Live IG dengan salah satu rapper perempuan Indonesia yang jadi brand ambassador skincare asal India. Di situ, aku diberi waktu kurang lebih lima menit untuk menceritakan soal jerawat dan bagaimana pandangan buruk orang soal jerawat bisa memengaruhi psikis seseorang.

Seru sebenarnya bisa mendapatkan keberuntungan seperti ini terus. Selain membuatku update tentang tren kecantikan terkini (karena memang yang saya ikuti adalah giveaway skincare dan kosmetik semua), aku juga bisa memenuhi kebutuhan bulanan tanpa perlu membelinya di minimarket terdekat.

Sebut saja pelembap, sabun cuci muka, sabun badan, dan kawan-kawannya. Yang sekiranya tidak kuperlukan, seperti makeup, karena di rumah saja membuatku tak mungkin menggunakannya, bisa dijual di lapak online untuk menambah saldo tabungan di hari tua. Aku juga bisa memberikannya sebagai kado untuk orang terdekat.

Sekarang, aku sedang tidak rajin mengikuti giveaway. Karena mencoba beberapa aplikasi games baru di ponsel, aku jarang scroll Instagram yang jadi medianya giveaway ini. Uniknya, keberuntungan masih senang bersemayam di diriku walau sedikit.

Baru-baru ini, aku mencuit di salah satu akun sosial media. Ceritanya, aku mengamati pertumbuhan sebuah brand tepung bumbu yang kuanggap sukses secara branding dan inovasi. Maklum, aku sudah kenal brand ini sejak masih usia SD sekali. Cuitan ini pun bisa dibilang ngasal karena berasal dari pengamatanku sendiri, diakhiri kalimat tanya soal kesuksesan produk terakhir mereka, dan tidak mention atau menggunakan hashtag apa pun.

Tak dinyana, keesokan harinya, cuitanku terbaca dan dibalas oleh admin akun resmi brand tersebut. Aku kaget. Jelas kaget karena aku sempat lama vakun di sosial media itu dan kini membukanya lagi untuk melihat topik apa yang ramai dan menyampah saja. Karenanya, tidak ada intensi menambah pertemanan di sana.

Si admin akun tepung bumbu itu memintaku untuk DM Instagram resminya. “Kami mau approach,” begitu katanya. Baiklah, kulakukan. Selang waktu, si admin berterima kasih karena aku telah memberikan komentar positif dan meminta alamatku.

Setelah diberi alamat, tidak menunggu waktu lama, keesokan harinya Bapak Kos mengetuk pintu kamarku. Rupanya paket dari brand tepung bumbu itu tiba. Saat dibuka, aku merasa takjub melihat isinya yang cukup banyak. Ada tepung pisang goreng, ayam goreng, mie pedas, terasi bubuk, hingga cabe bubuk tabur.

Wah, gila! Aku sendiri dibikin bingung oleh kehokianku saat itu. Pasalnya, aku tidak sedang ikut giveaway. Tapi, keberuntungan ini tetap bisa hadir. Beberapa teman pun memberi komentar positif soal ini.

Kalau dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, aku cuma sosok yang iri melihat teman bisa terus-terusan menang giveaway skincare Korea, kosmetik halal, hingga bertemu Siwon Super Junior. Bahkan, ikut undian di supermarket dengan mencemplung ke dalam box pun, saya hampir saja tertipu oleh hadiah mobil mewah bodong. Padahal, saya sudah nangis sesenggukan sewaktu memberi tahu kemenangan semu ini kepada ibu di telepon.

Akan tetapi, kalau kamu mau tahu rahasia kehokian ini, aku akan dengan senang hati membagikannya. Sebetulnya, ini bukan soal hoki, tapi seberapa niat, gencar, dan mau bekerja sama dengan orang lain.

Pastikan kamu punya akun Instagram, entah Instagram pribadi atau khusus giveaway, itu terserah kamu. Yang pasti, akunmu harus memiliki teman dan punya aktivitas. Bukan akun bodong saja. Para pemberi giveaway ini ingin promosi produknya. Karena itu, faktor keotentikan akun adalah yang utama.

Tentukan kamu ingin mengikuti giveaway atau hadiah apa. Apakah itu elektronik, gadget, skincare, makeup, dan lain-lain.

Jika sudah tahu ingin hadiah apa, ikuti semua akun resmi dari brand yang kamu inginkan tadi. Kalau aku, follow semua akun skincare dan makeup. Oh iya, ikuti akun resmi yang Indonesia saja ya supaya kesempatan menangnya lebih besar!

Setelah follow, otomatis feed kamu berisi info-info dari brand tadi. Dari sini juga, kamu akan terinformasi jika ada brand yang mengadakan giveaway.

Kalau mau lebih gencar, kamu bisa cek satu per satu akun brand tadi untuk tahu kapan giveaway dibuka.

Yang tak kalah penting, carilah minimal tiga orang teman atau akun yang benar-benar mau kamu mention untuk giveaway. Kebanyakan giveaway selalu memberi syarat komentar, like, serta mention tiga akun IG teman yang aktif. Kadang, ada pula yang memberi syarat mention lima akun dan share ke story juga, tapi jumlahnya tidak sebanyak yang mention tiga akun.

Terakhir, tinggal gencar saja mengikuti setiap giveaway. Pengalamanku, dengan banyaknya akun brand yang aku ikuti, giveaway ini selalu dibuka hampir setiap hari. Semangat, ya!

Kira-kira, itulah yang saya alami selama pandemik COVID-19 ini melanda. Ternyata, pandemik masih bisa menawarkan kebahagiaan yang tak terduga. Masih ada yang bisa kita syukuri ketika menjalaninya dari rumah atau kamar kos saja. Bagaimana dengan kamu?

#SatuTahunPandemik adalah refleksi dari personel IDN Times soal satu tahun virus corona menghantam kehidupan di Indonesia. Baca semua opini mereka di sini.

Baca Juga: Setahun Pandemik: Kawal Orangtua adalah Jalan Ninjaku

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya