[OPINI] Reflection: Ketika Idealisme Dipertanyakan

Pertanyaan ini muncul di benakku ketika seseorang memberi nasihat bahwa menjadi seorang idealis itu tidak baik, tidak baik untuk karir dalam hal ini. Bahkan, orang tersebut rela melanggar peraturan demi keuntungan. Tapi, sebenarnya apakah idealis itu?

Idealisme menurut KBBI adalah hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna. Jadi, idealis adalah orang yang hidup dengan prinsip idealisme atau menurut KBBI, adalah orang mempunyai cita-cita tinggi.

Menurut definisi di atas, idealis akan sulit mendapatkan kepuasan hidup karena di dunia ini tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanya milik Tuhan. Jadi jelas, menjadi idealis tidak akan memberikan hidup yang bahagia.

Tapi, apakah salah menjadi seorang idealis?

Pastinya tidak salah. Namun, di saat yang sama, realis dan idealis harus berjalan berdampingan. Contoh kasus adalah ketika kamu menjadi pegawai di bagian keuangan suatu perusahaan. Sebagai seseorang yang baru saja lulus, tentunya gaji yang kamu peroleh belum terlalu besar.

Saat itu, kita harus menjadi realis, sadar harus berhemat agar semua kebutuhan tercukupi. Lalu tiba-tiba, ada orang di kantor yang sama mengajak kamu untuk korupsi supaya bisa menambah pendapatan.

Di saat inilah idealisme ditantang. Bisa saja kamu memilih untuk korupsi dan pendapatanmu bertambah banyak. Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga. Namanya kejahatan, seahli apapun kamu menutupinya, pasti akan ketahuan juga. Selain dipecat dari tempat kamu bekerja, citra diri kita juga dirusak karena tindakan tidak terpuji itu.

Memang akibatnya tidak akan kita terima saat itu juga, tapi dampaknya di masa depan pasti sangat besar.

Seperti orang di awal yang rela melanggar peraturan demi keuntungan, pada akhirnya produk yang ia jual tidak akan laku.

Jadi, tidak ada salahnya menjadi idealis, apalagi jika prinsip idealisme ini berkaitan dengan kebaikan.

Baca Juga: Terkenal Idealis, 5 Profesi Ini Sesuai Buat Orang INFP!