[OPINI] Ketika Pelajar Tawuran di Purwakarta Diwajibkan Ikut Kelas Tinju Chris John
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tawuran antar pelajar dewasa ini terdengar lumrah di telinga masyarakat Indonesia. Hal ini karena kurangnya pengawasan orangtua, dan peran aktif dari masyarakat sekitar. Inilah faktor utama pemicu terjadinya tawuran tersebut.
Di Ibu Kota Jakarta dan Jawa Barat, tawuran antar pelajar ini sering terjadi. Dampaknya tidak hanya mengganggu pada kualitas belajar siswa. Tetapi juga bisa menelan korban luka-luka, hingga meninggal dunia.
Misal, seperti yang terjadi di Purwakarta akhir tahun 2016 lalu. Seperti dikutip dari Kompas.com, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menyesalkan tindakan anarkis pelajar yang berujung pada pembacokan. Pembacokan terjadi di Jalan Raya Warung Kadu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jumat (18/11/2016) lalu.
Editor’s picks
Dedi memberikan solusi unik supaya pelajar yang terlibat tawuran tersebut tidak lagi tawuran di jalanan dan mengganggu aktivitas warga sekitar. Jika siswa tersebut berbakat dalam olahraga tersebut, maka akan dijadikan sebagai atlet tinju.
Bahkan jika ada siswa yang kedapatan terlibat dalam tawuran, pihaknya akan langsung membawanya ke ring tinju, dan disaksikan Chris John serta orangtua siswa tersebut. "Tujuannya supaya energinya tersalurkan, dan dengan tinju, mereka belajar sportif,” imbuh Dedi tersebut.
Bagi para pelajar yang hobi tawuran di jalanan, mending salurkan hobinya di ring tinju. Jauh lebih sportif dan diawasi oleh para ahli. Siapa tahu jadi generasi yang bisa mengharumkan nama bangsa, bukan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.