TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Debat Kusir Medsos Gak Akan Usai Jika 4 Hal Ini Gak Dihilangkan

#DearFutureIndonesia Netizen bijak, pasti bisa mengatasinya!

airfreshener.club

Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna media sosial yang paling besar. Namun ternyata, masih ada beberapa pengguna yang menggunakan sosial media untuk hal-hal yang gak perlu dilakukan. Salah satunya adalah berdebat kusir yang gak ada habisnya tentang politik.

Memang gak ada salahnya sih kalau berdebat di sosial media, kamu bisa menyampaikan aspirasi atau pendapat kamu kepada orang lain. Tapi nih, yang saat ini banyak ditemukan adalah debat kusir yang gak kunjung henti, alias gak menemui titik masalah atau titik terangnya. Apalagi sebagai pengguna sosial media, gak mau menghargai perbedaan pendapat masing-masing.

Sudah jelas, perdebatan kusir yang berbau politik gak akan usai kalau 4 hal berikut ini masih belum dihilangkan!

1. Fanatisme berlebihan

billygraham.org

Menyambut pemilu tahun 2019 yang akan diselenggarakan 17 April nanti, tentu kamu sudah harus menentukan pilihan mana yang akan kamu pilih. Dan ada baiknya, pilihan yang kamu pilih itu gak harus dipuja-puja atau fanatisme yang berlebihan, apalagi dengan menyebarkannya ke berbagai sosial media.

Dengan kamu bersikap fanatisme yang berlebihan pada pilihan kamu, dan memberikan caption yang ternyata membuat ‘panas’, maka hal ini gak akan terhindarkan menyulut perdebatan antar sesama teman-teman media sosial kamu.

Gak bisa dipungkiri memang, fanatisme berlebihan itu memang gak baik, apalagi terhadap seseorang. Jika kamu terus seperti itu, perlahan pola pikir kamu akan berubah dan berpengaruh terhadap kehidupan nyatamu!

Baca Juga: 7 Kebijaksanaan yang Harus Dimiliki Semua Orang Agar Indonesia Lebih Damai

2. Merasa Yang Dibela Paling Benar

psmag.com

Kalau dalam diri kamu sudah dikuasai fanatisme yang berlebihan, maka kamu dengan segala upaya akan membelanya, meskipun itu adalah hal yang salah. Ingat, manusia gak ada yang sempurna dan gak ada yang paling benar sekali pun, kesempurnaan dan kebenaran hanya milik Tuhan!

Untuk itu, ada baiknya kamu intropeksi diri sebelum terlambat dan mulai merubah pola pikir dan sudut pandang. Soalnya nih, kalau kamu merasa tetap yang paling benar di media sosial, itu akan mempermalukan dirimu sendiri yang sudah jelas-jelas memang salah.

3. Kesadaran membaca rendah

Pixabay/Sasin Tipchai

Informasi dapat menyebar dengan cepat. Namun sialnya, netizen juga membaca informasi juga dengan cepat secara sekilas. Hanya baris utamanya aja yang dibaca, dan malas untuk membaca caption yang jelas-jelas menerangkan inti dan informasi lengkapnya.

Akibat kesadaran membaca yang rendah, banyak di kolom komentar media sosial yang ‘gagal paham.’ Gak jarang, netizen yang gagal paham itu pun menjadi sasaran empuk bagi netizen yang lainnya. Padahal nih, beberapa netizen yang mem-bully ternyata hanya ikut-ikutan aja berkomentar dan hanya tahu dari kolom komentar, tanpa tahu secara lengkap informasinya juga!

Baca Juga: Tuangkan Harapanmu untuk Indonesia dan Menangkan Macbook Air!

Verified Writer

Arif Rahmanto

pecinta kopi panas dan es teh manis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya