[OPINI] Menepis Stigma Negatif Tentang Anak Jalanan
Yuk mulai peduli!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak jalanan kerap mendapat stigma negatif dari masyarakat, dikaitkan dengan citra yang kurang mengenakan dan dipandang menjadi permasalahan sosial. Mulai dari mencuri, mengamen, putus sekolah, narkoba, dan sex bebas. Semua itu memang rentan terjadi kepada mereka, tetapi masyarakat sering lupa bahwa menjadi anak jalanan bukanlah keinginan bahkan cita-citanya. Hidup dijalanan harus dilalui karena desakan ekonomi sehingga orang tua tidak mampu menyekolahkan lagi, ada yang juga karena faktor broken home yang membuat mereka lebih nyaman hidup dijalanan karena mereka merasa memiliki teman-teman yang lebih peduli terhadap kesedihannya.
Selayaknya anak-anak pada umumnya, anak jalanan juga memiliki semangat untuk menggapai mimpi, juga memiliki sisi positif dalam dirinya. Karena stigma negatif yang begitu melekat pada mereka, tak jarang kegiatan positif mereka masih dipandang sebelah mata.
Berbagi terhadap sesama
Berawal dari pengalaman hidup di jalanan yang keras, secara tidak langsung mempengaruhi tahap kembang dan pola pikir mereka menjadi lebih dewasa dan terbiasa menghadapi masalah. Di dorong hati kecilnya, mereka tidak menginginkan beban berat yang di tanggungnya terjadi dan di alami oleh orang lain. Berangkat dari pengalaman tersebut, sekarang mereka mulai mengembangkan komunitas kecil yang merangkul teman-teman sebayanya untuk melakukan aksi kepedulian sosial. Aksi ini di selenggarakan pada hari-hari di bulan puasa khususnya untuk membagikan takjil kepada para pengemis dan tuna wisma. Mengagumkan dalam kondisi yang serba kekurangan mereka masih mempunyai pemikiran positif seperti itu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.