[OPINI] Apakah Intoleransi Suatu Hal yang Wajar?
Berikut adalah intoleransi dari sudut pandang psikologi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa tahun ini telah terjadi banyak peristiwa yang sangat menarik untuk diamati, terutama pada permasalahan diskriminasi dan rasisme. Diskriminasi seolah-olah menjadi suatu hal yang wajar di Indonesia, meskipun semboyan Negara Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika atau memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu'. Beberapa minggu yang lalu telah terkuak mengenai kejadian intoleransi dalam institusi pendidikan yang ternyata sudah cukup lama mewabah di Indonesia, bahwa siswi beragama non-muslim dipaksa oleh pihak sekolah negeri untuk menggunakan hijab.
Banyak kejadian intoleransi lainnya yang terjadi pada waktu dekat ini, seperti pembubaran kegiatan kebaktian, penyerangan terhadap tempat ibadah, tindakan terorisme, dan lain sebagainya. Bahkan, kasus intoleransi pun dapat diamati tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri, contohnya seperti peristiwa Black Lives Matter, persekusi terhadap etnis Asia di Eropa karena pandemi COVID-19, Islamophobia di negara-negara barat, dan lain sebagainya. Mengapa intoleransi banyak terjadi dan apa yang harus dilakukan agar dunia mampu menerima perbedaan? Artikel ini akan membahas diskriminasi terutama dari sisi psikologi sosial :
Teori In-Group Favoritism
Salah satu teori yang cukup terkenal di ilmu psikologi sosial adalah in-group favoritism yang dikemukakan oleh William Sumner pada tahun 1906. In-group favoritism atau biasa disebut intergroup bias adalah sebuah teori yang menjelaskan bahwa manusia memiliki tendensi untuk lebih menyukai anggota kelompoknya sendiri daripada anggota kelompok lainnya, kelompok dalam hal ini mengacu pada perkumpulan manusia.
William Sumner mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu membentuk sebuah kelompok secara alamiah, namun manusia juga cenderung merasa bangga dan menganggap diri mereka dan kelompoknya lebih hebat daripada manusia lain yang bukan termasuk kelompok mereka.
Baca Juga: [OPINI] Benarkah Digitalisasi Meruntuhkan Media Cetak?
Baca Juga: [OPINI] 500 Days of Summer, Menilik Perpisahan dari Dua Sudut Pandang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.