[OPINI] Mencintai Takdir Sebagai Bagian Proses Pendewasaan Diri

Amor fati: Cintai takdirmu

Selama hidup, seseorang akan dihadapkan pada masa peralihan yang sering dikenal pula dengan sebutan masa transisi. Pada masa ini, seseorang akan memasuki babak baru kehidupan dimana di dalam diri seseorang ada banyak hal yang patut dibenahi baik dari luar maupun dari dalam.

Masa transisi ini akan menjadi babak penentu perjalanan hidup seseorang di masa depan. Masa ini adalah ketika seseorang yang baru saja meninggalkan bangku kuliah dan akan memasuki dunia kerja, seseorang akan dihadapkan dengan berbagai realita yang mengharuskannya untuk secara mandiri melewati proses pendewasaan diri terutama dalam memilih dan mengambil keputusan jalan mana akan di ambil yang merupakan penentu nasib seseorang.

Pada masa ini, seringkali seseorang terjebak dalam berbagai pilihan yang membuat seseorang berada dalam persimpangan hidup. Impian yang dimiliki tidak jarang berbenturan dengan realita. Kehidupan yang kurang bersahabat terkadang menjadi hambatan bagi seseorang menentukan jalan mana yang akan diambil. Namun tidak jarang, hambatan ini yang akan membantu seseorang untuk berkembang menjadi lebih baik.

Dihadapkan pada pilihan antara mengikuti keinginan lewat upaya kerja keras membangun impian yang telah dilakukan sejak lama harus pupus oleh realita yang tidak selalu menjanjikan kesempatan menjadi dilema tersendiri oleh seseorang, dimana selama menempuh dunia sekolah hingga perkuliahan, seseorang terbiasa diberikan aturan pasti mengenai apa yang harus di ambil, lengkap dengan baik dan buruk dalam pengambilan keputusan dan kini seseorang diharuskan untuk mengambil keputusan sendiri, berdasarkan pengalaman, dan pemahaman yang ada. Tentunya seseorang akan dihadapkan pada ketakutan dan kecemasan akan kesalahan dalam pengambilan keputusan tersebut. Namun keputusan harus tetap diambil agar kehidupan terus berjalan.

Dunia terus mengalami perubahan setiap tahun. Baik dari sistem politik, pendidikan, trend, dan kemajuan teknologi turut memberi andil dalam hidup seseorang. Seseorang yang akan memasuki dunia kerja dituntut untuk berpikiran terbuka namun tetap memegang prinsip hidup. Tidak jarang keraguan datang ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan antara memilih untuk mengikuti keinginan atau menyesuaikan harapan dengan realita. Jika seseorang tidak memiliki ketahanan mental yang baik, akan dilanda rasa putus asa dan memilih untuk berdiam karena asumsi buruk mengenai masa depan yang belum tentu terjadi. Maka dari itu pentingnya memiliki pola pikir bertumbuh dan memandang situasi sulit ini sebagai kesempatan untuk maju dan tetap mengambil langkah di tengah ketidakmungkinan.

Pada tahap ini mental seseorang diuji. Sikap gigih dan pantang menyerah adalah kunci untuk dapat bertahan dalam situasi sulit. Motivasi yang datang dari dalam akan mendorong seseorang untuk maju meraih apa yang menjadi tujuan utama yang nantinya akan melahirkan keberanian untuk tetap berjuang meskipun berdiri seorang diri.

Semua ini adalah bagian dari pendewasaan diri. Menjadi dewasa juga berarti berkurangnya campur tangan orang lain. Tidak ada lagi guru yang akan membimbing soal hidup dan pelajaran. Kita memiliki kebebasan penuh untuk menentukan arah hidup sesuai yang diinginkan. Tetapi kebebasan akan menghancurkan hidup jika seseorang tidak mampu mengendalikan.

Rando Kim seorang profesor dan mentor terbaik di Seoul National University, Korea Selatan, pada bukunya yang berjudul Amor Fati menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Cengdu, Tiongkok bahwa beliau mendengar tentang pohon bambu bernama Mojuk. Konon setelah bibitnya disebar, pohon ini tidak akan menunjukan perubahan apa pun selama lima tahun selain mengeluarkan sebuah tunas kecil. Menjelang berakhirnya tahun kelima, barulah pohon tersebut tumbuh dengan pesat hingga puluhan sentimeter dalam sehari dan mampu tumbuh hingga hampir 25 meter. Selama lima tahun pertama Mojuk bukannya tidak tumbuh. Ia memperkokoh akarnya di dalam tanah dan membuat persiapan untuk melakukan lompatan. Lalu, apabila waktunya tiba, ia akan tumbuh cepat dan lebih tinggi daripada pohon lainnya. 

Dari cerita ini dapat memetik hikmah bahwa untuk melakukan sebuah loncatan yang berkualitas, kita harus bersabar bila keadaan belum menunjukan hasil apapun. Sebelum meraih kesuksesan seseorang harus melewati masa persiapan untuk menerima kesuksesan tersebut. Jika kesempatan itu datang, kita telah siap untuk menghadapinya, dan menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Seseorang akan menyadari arti sebuah perjuangan dimana ada persaingan dan kekhawatiran. Pekerjaan bukanlah sebuah eskalator yang akan membawa kita ke tempat tujuan dalam sekejap. Melainkan sebuah tangga yang harus kita naiki setahap demi setahap dan menemukan hikmah dari proses tersebut.

Sepanjang proses pendewasaan diri biasanya diwarnai oleh banyak kegagalan. Kegagalan adalah titik awal perjalanan. Pada saat ini adalah kesempatan bagi seseorang mulai membenahi diri agar siap untuk menempuh perjalanan baru. Seseorang menyadari bahwa hal yang paling menyedihkan bukanlah memulai sesuatu dari bawah, melainkan tidak mampu mencoba sesuatu. Pada titik ini melahirkan sebuah keberanian untuk bangkit kembali setelah terjatuh, ego mulai tergerus yang tersisa hanya niat tulus seseorang untuk tetap berjalan dengan penuh keyakinan untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai sebagai takdir hidup. Yang membawa manusia pada sebuah kesadaran bahwa mencintai takdir adalah bagian dari sebuah proses pendewasaan diri dalam perjalanan untuk menggapai impian. Seperti pohon Mojuk yang butuh waktu lama untuk memperkuat akarnya sebelum dapat tumbuh pesat dalam waktu singkat.

Baca Juga: [OPINI] Proses Pencarian Jati Diri Bersama Kiki's Delivery Service

Bunga Widrayani Photo Writer Bunga Widrayani

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya