Gini Loh Cara Mengkritik yang Baik Biar Tidak Bikin Sakit Hati

Tag teman kamu yang suka mengkritik

Generasi muda kini lihai memberikan kritik dan komentar pedas terhadap sesuatu yang dinilai menyimpang. Salah sedikit, langsung kritik. Beda sedikit, langsung lapor. Menyimpang, langsung berkomentar tajam. Yuk, jadi agent of change yang bijak!

Entah karena ketidakpuasan, kekecewaan, semuanya dikemas dalam emosi yang disalurkan melalui kritik dan komentar tajam. Memberikan kritik dan berkomentar memang hak kita sebagai manusia dan warga negara, tapi kita bisa menggunakan hak tersebut dengan cermat. Dunia ini sudah memiliki cukup banyak masalah dan tidak perlu ditambah dengan kita menjadi pengkritik handal.

Tahukah kalian apa yang mereka rasakan ketika kita mengatakan, "Saya ingin mengkritik kamu,"? Jantung kita serasa berdebar-debar karena tidak siap menerima pernyataan tersebut; kritik sendiri cenderung memiliki arti serupa dengan penyerangan, hal-hal yang tidak mengenakkan hati.

The Art Of Criticizing

1. Hal-hal yang perlu kamu ingat ketika memberi kritik:

  • Tujuan memberi kritik adalah supaya orang tersebut memperbaiki diri. Pemberian kritik harus ikhlas dan tetap memperhatikan hak sesama manusia.
  • Jangan merasa kritik kita paling benar. Kritik sendiri merupakan pandangan kita mengenai dirinya, dan yang benar-benar mengetahui tentang jati dirinya adalah ia sendiri. Do not criticize what you don't understand.
  • Cara kita memberi kritik, tempat dan kondisi saat kita memberi kritik pun mempengaruhi bagaimana kritik itu sampai padanya. Ingat tiga hal ini:
    • Jangan sekali-sekali memberikan kritik pada orang yang sedang sedih hatinya karena itu akan memberikan perasaan jatuh makin dalam. 
    • Jangan mempermalukan. Tujuan dari memberi kritik adalah supaya ia sadar akan kesalahan dan kekurangannya sehingga ia bisa memperbaiki, bukan untuk mempermalukan.
    • Dan, jangan memberikan kritik ketika kamu sedang di bawah pengaruh emosi, nanti malah jadi perang.
  • Kemas kritikanmu dalam bentuk yang lebih menyenangkan, seperti dengan memberikan pertanyaan yang memancing, seperti ini: "Menurutmu, apakah penampilanmu tadi memuaskan?,". Well, itu lebih adem daripada langsung mengatakan, "Aku gak suka penampilanmu!,"

2. Hal-hal yang perlu kamu ingat ketika mendapatkan kritik:

  • Jangan menjadi orang tertutup, merasa paling benar, paling pintar, dan membangun benteng di dalam dirimu. Terimalah kritik dengan wawasan terbuka, seakan-akan kamu rindu akan kritik, evaluasi dan nasihat dari orang-orang sekitarmu.

  • Tempatkan dirimu seperti yang dikatakan Steve Jobs, "Stay foolish and stay hungry,". Tetaplah menjadi bodoh dengan begitu kamu akan terus mencari ilmu sama seperti rasa laparmu yang mengharuskanmu mencari makanan. Keterbukaan akan membawamu pada endless improvements.

  • Nikmati, syukuri, dan perbaiki dirimu.

Well, jangan hanya memberi komentar dan kritik tajam. Mulai sekarang mari kita biasakan memberi kritik dan diiringi dengan solusi yang masuk akal.

The Art of Giving Solutions

Kemampuan memberi solusi harus dimiliki semua orang, karena hidup manusia tidak luput dari permasalahan. Baik masalah sendiri atau pun masalah yang ditimbulkan orang lain; yakinlah masalah-masalah yang kita hadapi adalah proses pendewasaan kita.

Mulai sekarang, yuk belajar memberi solusi, tidak hanya kritik. Solusi bersifat sangat ‘diharuskan’ ketika kritik sudah terlontar. Kan sekarang banyak banget tuh yang sukanya mengkritik, berkomentar, ngomel-ngomel sendiri, tapi nggak bisa memberikan solusi yang real dan masuk akal.

Daripada ngomel-ngomel seperti ini: “Duh, kenapa sih kota ini banjir terus? Kebanyakan buang sampah sembarangan di sungai sih!,”.

Lebih baik berkata seperti ini: “Duh, kenapa sih kota ini banjir terus?,”; “Hmm, sepertinya harus memperbanyak tempat sampah yang memadai supaya nggak buang sampah di sungai,”.

Solusi bikin ati adem, kan?

Deandra Ardya Photo Verified Writer Deandra Ardya

I've spent a lifetime chasing and writing stories to tell when I'm old, what about you?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya