Cerita Ramadan: Siapa yang Ngabisin Lontong Paling Banyak nih?

Rebutan lontong tiap buka puasa

Sebelum tubuh bertambah besar, usia semakin dewasa, dan negara api menyerang, aku dan keponakan-keponakan punya kebiasaan sendiri menjelang buka puasa tiba. Bukan  nge-war takjil seperti tren saat ini. Justru kami berbondong-bondong membuat sendiri takjil kami. Biasanya, kami membuat lontong, bakwan, es sirup. Bukan untuk dijual, melainkan dikonsumsi sendiri sampai kenyang tak tersisa. 

Lontong dan bakwan jadi menu andalan yang keluarga kami sering buat untuk takjil buka puasa. Selepas Ashar, kami semua sudah disibukkan dengan persiapan berbuka puasa.

Kami pun bagi-bagi tugas. Misalnya saja, aku yang bikin isi lontong, Fani (keponakan pertamaku) buat adonan bakwan, Sobah (keponakan keduaku) sibuk bikin es, dan Umay (keponakan ketigaku) saat itu tugasnya paling mudah, cuma buang sampah saja. 

Alasan membuat takjil sendiri itu sangat simpel, karena keluarga kami kalau buka puasa itu suka bersama-sama dan jumlahnya kadang bisa sampai delapan orang. Kebayang, kan kalau harus beli takjil setiap hari? Bisa rugi, dong!

Saat azan Magrib berkumandang, kami siap menghabiskan takjil di depan mata. Semua orang pun siap dengan alat perang masing-masing, yaitu piring dan sendok yang sudah dibagikan dengan rata. Jumlah takjilnya cukup banyak, setiap orang bisa menghabiskan sekitar 3-5 buah. Dalam hitungan beberapa menit, lontong, bakwan, dan es sirup pun habis tak tersisa. 

Dalam situasi seperti ini, kami semua tak boleh lengah sedetik pun. Sebab, bisa jadi bakwan atau lontong yang seharusnya jadi porsiku langsung dilahap oleh keponakan-keponakanku. Tentunya sebagai seorang tante yang masih berusia belasan tahun, saat itu aku sedikit mengalah biarkan mereka yang makan saja. Alhasil aku jadi lebih kurus dibanding mereka.

Setelah melahap habis takjil, kami pun selalu mempertanyakan siapa yang menghabiskan lontong paling banyak pada akhirnya.

“Siapa yang ngabisin lontong paling banyak, nih?” ucap Fani sambil tertawa memegang perut yang mulai menggendut dan mengeras. Dalam hati, pikirku mungkin dia pelakunya. 

Baca Juga: 7 Tips Optimalkan Gadget untuk Ibadah di Bulan Ramadan

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya