Netizen: Kenapa dari Produk, Dana Sampai Orangnya Harus 'Made in China'?

Kenapa kalian rasis?

Jack Ma telah menerima posisi sebagai penasihat e-commerce Indonesia. Iya, bos sebuah pusat berbelanja online mau mendampingi negara tercinta, Indonesia dalam mengembangkan e-commerce. Apa lagi yang kurang? Ternyata masalah yang gak pernah berakhir dan selesai, asing dan bukan 'pribumi'.

Pertanyaan yang dapat diungkapkan adalah kenapa kita harus membeda-bedakan? Padahal kita hidup dalam sebuah negara yang memiliki beragam suku, budaya dan agama. Ingat gak dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang terus berkumandang? Itu harusnya jadi patokan kita untuk bergaul dan memengaruhi cara berpikir kita.

Akan tetapi, nyatanya tidak. Iya, kebebasan komentar di sosial media menjadi buktinya. Tempat untuk mengeluarkan pendapat dan pandangan justru yang menunjukkan bagaimana masih banyak warga Indonesia ternyata masih kolot serta tidak bisa menerima perbedaan, dengan kata lain rasis.

Netizen: Kenapa dari Produk, Dana Sampai Orangnya Harus 'Made in China'?freshdialogues.com

Memang apa yang salah dari Jack Ma? Netizen berkata-kata seolah mengenal Jack Ma dan tahu kisah hidupnya. Sadar gak kalau dia memulai semua dari nol? Tahu gak berapa banyak pengalaman hidupnya yang dapat kita pelajari? Banyak dan kita bisa mengimplikasikan pengalaman serta masukkannya demi mengembangkan diri sendiri.

Baca Juga: 17 Nasehat Bijak dari Jack Ma Untuk Kamu yang Sedang Menuju Kesuksesan

Jack Ma dan Jokowi dalam perbedaan menjalin kesatuan.

Netizen: Kenapa dari Produk, Dana Sampai Orangnya Harus 'Made in China'?facebook.com

Sadar gak kalau sebenarnya bisa diterimanya tawaran tersebut bukan semata-mata diminta oleh Presiden Jokowi? Ya, karena Jack Ma melihat potensi dalam Indonesia. Potensi yang bahkan gak bisa dilihat oleh masyarakatnya sendiri.

Tidak berarti kita membuang para pemuda atau 'menghina' Presiden Soekarno. Namun, kita sebagai sebuah negara gak bisa menutup diri begitu saja. Gak boleh juga selalu berpikiran kalau negara lain mencoba bantu berarti mereka ingin menjajah kita lagi. Sadarkah ketika kamu berkata kalau 'antek aseng' itu berarti kalian sangatlah kolot.

Netizen: Kenapa dari Produk, Dana Sampai Orangnya Harus 'Made in China'?facebook.com

Berbicara soal jati diri. Sebenarnya ini hal yang sederhana, karena balik lagi ke masing-masing warga negara. Iya, kamu, kalian yang terus berkoar kalau Presiden Jokowi tidak menjunjung jati diri Indonesia. Jati diri Indonesia itu keberagamaan dan menghargai perbedaan itu. Justru Jokowi memikirkan nasib negara ini dan menjunjung jati diri negara Indonesia.

Ingat, kita bukan negara milik agama tertentu. Kita adalah negara dengan keberagaman yang harus membuat kita tidak rasis. Memang kenapa kalau Jack Ma itu asal 'Cina' atau 'Cino'? Apakah dengan status warga negara atau keturunannya itu justru membuat dia akan 'meng-cina-kan' warga Indonesia? Tidak toh?

Netizen: Kenapa dari Produk, Dana Sampai Orangnya Harus 'Made in China'?facebook.com

Sekali lagi, Jack Ma melihat potensi dalam Indonesia. Potensi dari para pengusaha dan pemudanya. Dirinya ingin berbagi dari apa yang kita punya. Jack Ma mau orang-orang Indonesia yang menjalani bisnis digital ini sukses.

Kemauan Jokowi untuk meminta dan Jack Ma yang menerima menunjukkan kalau keduanya mengesampingkan perbedaan untuk mencapai satu hal sama. Keduanya ingin mencapai kebaikan bagi e-commerce di Indonesia.

Renungkan dalam dirimu. Kalau kamu masih berpikir kalau warga Indonesia terdapat 'pribumi', 'asing' dan 'aseng', itu berarti kamu masih 'buta' akan keberagaman. Maka pikirkan baik-baik dalam diri, kenapa negara kita terus tertahan dalam status yang begitu-begitu saja. Kenapa negara kita seolah-olah berjalan lambat. Semua karena keberagaman itu tidak pernah dimaknai oleh diri kita masing-masing. Berhenti membedakan. Berhenti 'men-cina-kan' orang lain. Berhenti rasis.

Baca Juga: Jika Ini Komentarmu Terkait Jack Ma jadi Penasihat E-Commerce Indonesia, Mungkin Saja Kamu Rasis!

Topik:

Berita Terkini Lainnya