[OPINI] Strategi Korea Selatan dalam Penyebaran Fenomena Hallyu

Rahasia dibalik kesuksesan fenomena Hallyu

Siapa yang tidak mengenal BTS, Blankpink, atau Red Velvet. Ketiga nama yang penulis sebutkan merupakan contoh idola yang digandrungi remaja Indonesia. Mereka bahkan rela menghabiskan uang yang nominalnya tidak sedikit untuk menonton konser, fanmeeting dan membeli merchandise.

Fenomena ini yang dinamakan fenomena Hallyu atau gelombang Korea. Fenomena ini merambah ke seluruh penjuru dunia dan berhasil menyihir dunia dengan budayanya yang memberikan angin segar dari yang selama ini didominasi budaya barat. Hallyu telah menjadikan Korea Selatan sebagai Negara yang patut diperhitungkan kedudukannya di kancah Internasional. Korea Selatan juga merupakan negara ketiga yang telah berhasil menyebarkan budayanya ke seluruh penjuru dunia setelah Amerika dan Jepang.

Hallyu pada dasarnya merupakan fenomena demam Korea yang disebarkan melalui Korean Pop Culture ke seluruh penjuru dunia lewat media massa, dan yang terbesar lewat jaringan internet dan televisi.  Istilah ini diciptakan di China pada pertengahan 1999 oleh jurnalis Beijing yang terkejut oleh popularitas yang berkembang pesat hiburan dan budaya Korea di China. Tidak bisa dipungkiri, banyak orang yang tertarik menonton drama Korea, mendengar musik K-pop, menyantap makanan khas Korea, dan belajar berbahasa korea (hangul)

Pariwisata Korea Selatan juga meningkat pesat selaras meluasnya Hallyu di dunia. Rata-rata perbulan wisatawan asing mencapai 1,5 juta orang. Drama, film dan music video yang mengambil latar berbagai lokasi di Korea menjadi destinasi wisata utama di Korea. Bahkan kantor agensi artis Korea pun menjadi destinasi wisata Hallyu.

Perkembangan Hallyu bukanlah merupakan sesuatu yang spontan dan kebetulan. Pasti ada strategi-strategi yang telah dilakukan oleh Korea Selatan. Penulis mencoba mengidentifikasi strategi yang dilakukan Korea Selatan sehingga Hallyu ini terus berkembang.

Pertama, Membuat barang produksi komersial dari Korea Selatan terkenal di seluruh dunia. Siapa yang tidak mengenal merk seperti Samsung, LG ataupun Hyundai. Produk-produk ini menjadi katalis dari penyebaran Hallyu ke seluruh dunia terutama negara yang didominasi produk asal korea.

Kedua, Melakukan pengembangan produksi dan kualitas produk. Korea rajin mengeksplorasi potensi dari budaya mereka. Mereka juga tidak ragu untuk belajar dari negara lain dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas dari produk mereka. Sebagai contoh, Parasite menjadi film pertama asal Korea Selatan yang berhasil memenangkan Best Foreign Language Film Golden Globe Awards 2020. Peningkatan kualitas dan kuantitas dari film dan musik membantu pertumbuhan hallyu terus stabil hingga saat ini.

Ketiga, Efektifitas dari manajemen industri hiburan di Korea. Pelaku industri hiburan di Korea mampu menjaga kepuasan dari penikmat industri tersebut dengan memberikan layanan terbaik. Sehingga semakin banyak orang yang tertarik. Bisnis yang dilakukan didesain sedemikian rupa dan seefektif mungkin sehingga keuntungan yang didapatkan juga maksimal.

Terakhir, Mendapat dukungan penuh dari pemerintah Korea Selatan. Kementerian Budaya Korea Selatan memiliki divisi yang bernama Divisi Industri Pop Culture yang fokus menangani hal-hal terkait musik K-Pop, fashion, Webtoon, K-Drama, dan lain-lain. Pemerintah Korea Selatan juga aktif mengadakan festival budaya serta membuka Korean Cultural Centers (KCC) di 27 negara. Pemerintah Korea Selatan mengamati negara-negara tersebut untuk mempelajari produk Hallyu apa yang memiliki probabilitas sukses tertinggi di negara tersebut.

Kita sebagai warga Indonesia harus pandai menyikapi fenomena Hallyu ini. TIdak ada yang melarang oleh mengikutinya tapi kita harus tetap mencintai dan melestarikan budaya sendiri. Bukan tidak mungkin kedepannya akan ada yang namanya Indonesian Wave.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Apabila kita mampu setidaknya mengadopsi strategi yang telah dilakukan oleh Korea Selatan. Kita bisa dengan efektif memperkenalkan budaya kita ke luar negeri dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang semakin disegani di mata dunia. Aamiin

Baca Juga: [OPINI] Media Sebagai Alat Berdemokrasi

Fajar Fathurrahman Photo Writer Fajar Fathurrahman

Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN yang tertarik dengan Asian Pop Culture

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya