[OPINI] Etika Membuang Sampah Dimulai dari Keluarga

Perilaku hidup sehat berdampak positif bagi kita dan bumi

"Kita tidak membutuhkan segelintir orang yang melakukan Peduli Sampah dengan sempurna. Kita membutuhkan jutaan orang yang melakukannya dengan tidak sempurna." Anne Marie Bonneau

Sampah menjadi permasalahan yang krusial di Indonesia sampai saat ini. Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya hidup sehat dan menjaga bumi memang masih perlu ditingkatkan. Meskipun saat ini mulai banyak individu maupun komunitas yang menggerakkan aksi jaga bumi melalui berbagai macam kampanye ataupun penyuluhan lingkungan, tetapi sebagian masyarakat tetap merasa tak acuh akan etika membuang sampah. Permasalahan ini tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan yang salah satu dampaknya bisa terlihat dari meruaknya banjir, tetapi juga di wilayah pedesaan.

Ironisnya, di beberapa kasus, ketika masyarakat mengalami banjir dan mengetahui hal tersebut diakibatkan oleh sampah yang dibuang sembarangan hingga menumpuk dan menyumbat saluran air, masyarakat masih tetap membuang sampah sembarangan setelahnya. Kebiasaan membuang sampah ini reliabel dengan data yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia. KLHK menyatakan bahwa sepanjang tahun 2020, terdapat sekitar 521.275,06 ton sampah plastik yang berada di laut Indonesia. Jumlah tersebut memang menurun dari dua tahun sebelumnya. Namun, ribuan ton bukanlah angka yang sedikit. Artinya, Indonesia masih perlu melakukan effort yang besar dalam menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya etika membuang sampah dan mengevaluasi pengelolaan sampah secara bijak.

Hal kecil yang dapat kita lakukan ialah dengan mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Ingatlah bahwa untuk dapat menumbuhkan suatu kebiasaan yang kelak berdampak besar, kita perlu melakukannya sedini mungkin, dan hal itu bisa dimulai dari sekarang. Minimnya kesadaran masyarakat Indonesia akan perilaku hidup sehat bisa saja terjadi karena habit yang dibentuk oleh lingkungan keluarga ataupun lingkungan sekitar yang abai dengan penerapan perilaku tersebut, habit ini kemudian menciptakan persepsi baru di masyarakat luas bahwa membuang sampah sembarangan bukanlah sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan.

Dilansir practicalhealthpsychology.com menjelaskan bahwa pembentukan kebiasaan memiliki implikasi signifikan untuk mengubah perilaku, karena kebiasaan dianggap tahan lama. Beberapa penelitian menggunakan formasi kebiasaan sebagai strategi untuk mempromosikan perilaku sehat, dan strategi tersebut secara mengejutkan mampu membuahkan hasil yang menjanjikan. Oleh karena itu, ketika kita mampu membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya, maka anak akan menganggap tindakan tersebut sebagai hal yang perlu dilakukan oleh dirinya tanpa berpikir panjang. Saat ia menemukan sampah yang tergeletak di jalan, anak pun akan otomatis mengambil sampah tersebut dan membuangnya dengan benar.

Kenyataannya, di beberapa kasus, kita tak memberikan kesempatan kepada anak untuk membuang sampahnya secara mandiri. Ketika anak membuang sampah sembarangan, kita hanya menegurnya untuk tidak membuang sampah sembarangan lalu mengambil sampah itu dan membuangnya. Kerap kali, anak yang mengotori, kita yang membersihkan (tanpa adanya unsur memberikan bantuan). Padahal, keterlibatan anak sebagai subjek sangat penting untuk membentuk kebiasaan perilaku hidup sehat.

Lantas, bagaimana mengajarkan etika membuang sampah pada anak?

Sebagaimana perkataan yang menyatakan bahwa anak adalah peniru sempurna orang tuanya, maka untuk dapat membuat anak terbiasa membuang sampah pada tempatnya yakni dengan memberikan contoh yang baik. Melalui kebiasaan membuang sampah di tempat sampah yang selalu kita lakukan, anak akan otomatis mengikutinya. Perilaku tersebut juga akan ternanam dalam otak anak sebagai hal positif yang wajib dikerjakan. Selain itu, kita juga perlu memberikan anak kesempatan untuk membuang sampahnya secara mandiri.

Baca Juga: Masalah Sampah Plastik yang Mengancam Keindahan Bali

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya