[OPINI] Tolak Lima Hari Sekolah!

Akan mengganggu kegiatan pembelajaran di tempat lain

Kebijakan pendidikan sering berganti seiring dengan pergantian menteri yang menanganinya. Bisa dikatakan bahwa setiap kebijakan yang ada dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) hanya didasarkan oleh cara berpikir oleh pemegang kebijakan. Dalam konteks ini tentu adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Yang terbaru dan menjadi kontroversi tentu adalah wacana sekolah 5 hari sepekan dengan memadatkan waktu belajar menjadi 8 jam sehari.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy beralasan bahwa kebijakan ini berdasarkan amanat dari standar kerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Sesuai dengan standar tersebut setiap ASN bekerja selama 8 jam per hari.

Kementerian tidak melihat secara luas dan hanya terbatas pada dasar alasan di atas untuk melaksanakan kebijakan sekolah sehari penuh. Tentu ini bukan solusi jika kita berpikir kontekstual tentang pendidikan yang sangat luas. Dalam masalah pendidikan, kita seharusnya cara berpikir secara Nusantara. 

Cara berpikir Nusantara sendiri adalah berpandangan luas, bukan hanya satu sudut pandang. Dengan berpikiran seperti itu, kita akan sadar bahwa pendidikan tidak hanya tanggung jawab sekolah melainkan juga institusi pendidik lain seperti pesantren, dan Tempat Pembelajaran Al-Quran (TPA).

Selama ini, pesantren memiliki peran besar dalam penanaman ilmu-ilmu agama, nilai-nilai moral, karakter, dan cinta tanah air. Begitu juga yang terjadi di TPA sebagai pendidikan yang berjalan di lingkungan anak didik yang memberikan ilmu-ilmu agama. Lembaga pelatihan yang mengembangkan skill juga ikut berperan dalam menjalankan aktivitas pendidikan di Nusantara.

Jika benar-benar direalisasikan, aktivitas pendidikan yang berjalan selama 8 jam per hari tentu akan mengganggu program pembelajaran di tempat lain seperti pesantren, TPA, dan lembaga pelatihan. Ini akan mempersempit tempat belajar siswa yang hanya difokuskan di sekolah. Tak menutup kemungkinan mereka akan bosan dan mengabaikan tugas belajar lainnya. Jika sudah begitu, misi utama pendidikan tentu tak akan tercapai.

 

Kamarudin Photo Writer Kamarudin

Kamarudin adalah orang yang terus mencari kebenaran. Senang dibacain puisi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya